Jakarta, prestasikaryamandiri.co.id – APBN telah memberikan kontribusi hingga Rp 105 triliun untuk program Tabungan Masyarakat Perumahan (Tapera), kata Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. Anggaran tersebut dimasukkan melalui instrumen likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP).

Faktanya, Rp 105 triliun lebih masuk ke APBN di Tapera melalui FLPP. Kata Sri Mulyani dalam rapat kerjanya dengan Panitia IV DPD di Gedung DPR, Selasa (11/6/2024) “Ini rumah MBR (rendah-rendah). masyarakat pendapatan) “Itu dana bergulir yang digunakan untuk membeli dana,” ujarnya.

Pada tahun 2015 hingga 2024, pemerintah mengalokasikan dana sebesar Rp 228,9 triliun untuk sektor perumahan, terutama MBR.

Rinciannya, tahun 2015 Rp13,3 triliun, tahun 2016 Rp15,52 triliun, tahun 2017 Rp18 triliun, dan tahun 2017 Rp18,81 triliun. Alokasi tersebut meningkat menjadi Rp24,19 triliun pada tahun 2020, menjadi Rp28,95 triliun pada tahun 2021, menjadi Rp34,15 triliun pada tahun 2022, menjadi Rp31,88 triliun pada tahun 2023, dan menjadi Rp28,25 triliun meningkat menjadi Rp28,24 triliun pada tahun 2024.

Dengan demikian, total aset APBN yang akan membantu sektor perumahan khususnya MBR pada tahun 2015 hingga 2024 adalah sebesar Rp 228,9 triliun, kata Sri Mulyani.

Ia mengatakan, langkah ini diambil agar pemerintah dapat mengurangi beban masyarakat dalam memenuhi kebutuhan di sektor real estate.

“Jadi saya tekankan, kita memahami beban tersebut, makanya APBN juga ingin mengurangi beban masyarakat melalui berbagai cara,” ujarnya.

Sebelumnya, Direktur Jenderal Perbendaharaan Kementerian Keuangan Astera Primanto Bhakti mengatakan pemerintah menunjuk Badan Pengelola (BP) Tapera untuk mengelola dana yang dihimpun melalui berbagai instrumen investasi.

“Karena BP Tapera adalah BUMN operator, maka default (investasi) diperbolehkan, termasuk deposito, SBN, dan sukuk. Namun bisa juga berinvestasi pada instrumen investasi lain yang aman. Astera mengatakan, “BP Tapera akan bisa mendapatkan keuntungan yang bagus. untung sehingga bisa membiayai perumahan rakyat. Mudah-mudahan bisa terwujud, ujarnya.

Ia mengatakan, BP Tapera sebaiknya mengelola anggaran dengan mengalihkan dana yang terkumpul ke instrumen investasi. Sarana yang ditugaskan untuk menyimpan dana tersebut kemudian akan dimasukkan dalam rencana kerja tahunan.

“Apakah BP Tapera bisa berinvestasi di mana saja? Astera menutup perkataannya sebagai berikut: “Target tersebut masuk dalam rencana kerja tahunan, kita berbicara tentang cara pembiayaan rencana pembiayaan perumahan, bukan target persentase tertentu”.

Kiriman serupa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *