Seoul, prestasikaryamandiri.co.id – Semenanjung Korea panas, pasukan Korea Selatan (Korsel) melepaskan tembakan peringatan awal pekan ini setelah mereka melihat pasukan Korea Utara (Korut) melanggar perbatasan.

Militer Korea Selatan mengatakan kejadian itu terjadi pada Selasa (11/6/2024) saat mereka ikut serta dalam kampanye ala Perang Dingin dengan meluncurkan balon dan menyiarkan propaganda ke pihak lain (Korea Utara).

Pertumpahan darah dan bentrokan dengan kekerasan telah terjadi dari waktu ke waktu di sepanjang perbatasan Korea yang dijaga ketat, yang dikenal sebagai Zona Demiliterisasi. 

Meski insiden itu terjadi pada Minggu (9/6/2024) di tengah meningkatnya ketegangan antara kedua Korea, para pengamat mengatakan hal itu tidak akan berkembang menjadi sumber permusuhan karena Korea Selatan yakin Korea Utara tidak melakukan serangan lintas batas yang disengaja.

Diketahui, pihak Korea Utara tidak membalas tembakan setelah tentara Korea Selatan melepaskan tembakan peringatan.

Kepala Staf Gabungan Korea Selatan mengatakan beberapa tentara Korea Utara melintasi garis demarkasi militer yang memisahkan kedua negara pada pukul 12.30 waktu setempat pada hari Minggu.

Tentara Korea Utara yang membawa peralatan konstruksi, beberapa di antaranya bersenjata, segera kembali ke wilayah mereka setelah militer Korea Selatan melepaskan tembakan peringatan dan menyiarkan peringatan. Korea Utara mengklaim bahwa mereka tidak terlibat dalam aktivitas mencurigakan.

Lee Sung Joon, juru bicara Kepala Staf Gabungan, mengatakan kepada wartawan bahwa militer Korea Selatan memperkirakan bahwa area di mana tentara Korea Utara secara tidak sengaja melintasi perbatasan adalah area hutan yang penanda MDL tidak terlihat jelas

Lee tidak memberikan rincian lebih lanjut. Namun laporan media Korea Selatan menyebutkan 20-30 tentara Korea Utara tersesat dan memasuki sekitar 50 meter (165 kaki) wilayah Korea Selatan. Sebagian besar tentara Korea Utara membawa beliung dan peralatan konstruksi lainnya, kata laporan itu.

Dengan panjang 248 kilometer (155 mil) dan lebar 4 kilometer (2,5 mil), DMZ adalah perbatasan bersenjata paling padat di dunia. Sekitar 2 juta ranjau tersebar di dalam dan dekat perbatasan, yang juga dilindungi oleh pagar kawat berduri, perangkap tank, dan pasukan tempur di kedua sisi. Ini adalah warisan Perang Korea tahun 1950-1953 yang berakhir dengan gencatan senjata, bukan perjanjian damai.

Pada hari Minggu, Korea Selatan mulai menyiarkan ulang propaganda anti-Pyongyang dari pengeras suara perbatasannya sebagai tanggapan terhadap peluncuran balon yang membawa kotoran dan sampah oleh Korea Utara. 

Kiriman serupa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *