Cianjur prestasikaryamandiri.co.id – Terekam kamera pengawas (CCTV), predator puncak macan tutul dan macan kumbang masih berkeliaran di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP). Oleh karena itu, para pendaki diminta membuang sisa makanan agar tidak sampai ke hewan penjaga jalur pendakian.

“Ada lagi yang ketangkap. Tapi mimin lega nih sobat. Kalau masih lihat predator puncaknya itu buktinya kalian masih menjaga keseimbangan ekosistem TNGGP,” tulisnya di akun Instagram resmi Gunung Gede Pangrango. Pusat Konservasi Sumber Daya Alam Ekosistem Taman Nasional Departemen Kehutanan dan Lingkungan Hidup (LHK) @bbtn_gn_gedepangrang kepada prestasikaryamandiri.co.id. Senin (27/5/2024);

Kepala Pusat TNGGP Sianjur Sapto Aji mengatakan, meski harimau tersebut tidak berada di jalur pendakian, namun persiapan telah dilakukan agar tidak mengganggu satwa dilindungi tersebut dan mengubah habitat aslinya.

CCTV yang dipasang berada jauh dari jalur pendakian, namun kami tetap melarang pendaki membuang makanan atau sampah yang dapat menarik perhatian satwa yang hidup di habitat aslinya, kata Antara seperti dikutip, Minggu (26/0). 5/2024).

Dia menjelaskan, rekaman kamera pengawas menunjukkan macan tutul berjalan di tengah hutan, namun beberapa saat kemudian seekor macan tutul hitam mendekati kamera.

“Black panther merupakan salah satu jenis macan tutul, namun warna kulitnya berubah menjadi hitam, masyarakat menyebutnya macan tutul. Belum diketahui apakah kedua macan tutul tersebut berjenis kelamin jantan dan betina atau induk dan anaknya,” ujarnya.

Ia menyatakan, saat ini terdapat 24 ekor cheetah dan cheetah yang hidup di Gunung Gede Pangrango. Untuk memastikan jumlahnya tahun ini, akan dilakukan survei jumlah macan tutul di Pulau Jawa, termasuk kawasan TNGGP.

Ia mengatakan, hingga saat ini perkembangbiakan macan tutul di Gunung Gede Pangrango masih alami dan habitatnya masih dijaga oleh pihak berwenang.

Kiriman serupa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *