Yerusalem, prestasikaryamandiri.co.id – COGAT, badan militer Israel yang mengawasi distribusi bantuan di Jalur Gaza, menyatakan tidak ada pembatasan masuknya truk bantuan kemanusiaan.

Menurut badan tersebut, antara 2 Mei dan 13 Juni 2024, lebih dari 8.600 truk dari segala jenis, bantuan dan kargo, memasuki Gaza.

Sekitar 201 truk memasuki perbatasan setiap hari. Namun kenyataannya, sebagian besar bantuan tersebut menumpuk di titik-titik perlintasan dan tidak mencapai tujuan akhir.

Juru bicara COGAT Shimon Freedman mengatakan PBB harus disalahkan atas penumpukan kargo di Kerem Shalom di Jalur Gaza. Ia mengatakan, badan bantuan PBB tersebut memiliki permasalahan teknis yang belum terselesaikan, terutama kurangnya kendaraan bantuan.

PBB telah menolak tuduhan Israel. Mereka mengatakan pertempuran antara Israel dan kelompok Hamas seringkali membahayakan truk-truk PBB di Gaza yang melaju ke Kerem Shalom, yang terletak di dekat perbatasan Israel.

PBB juga melaporkan bahwa kecepatan pengiriman bantuan ke Gaza tertunda karena militer Israel harus mengizinkan pengemudi mengemudi ke sana. Sistem ini, menurut Israel, dirancang untuk menjamin keselamatan pengemudi, karena tidak ada perlindungan, mobil cadangan.

Menurut Israel, dalam beberapa kesempatan bantuan kemanusiaan dibajak oleh massa saat melakukan perjalanan di Jalur Gaza.

Militer Israel pada Minggu (16/6/2024) mengumumkan penerapan jeda khusus serangan di bagian selatan Jalur Gaza agar bisa memberikan lebih banyak bantuan kemanusiaan.

Tujuan dari jadwal baru ini adalah untuk memberi truk bantuan kemanusiaan waktu 11 jam tanpa gangguan setiap hari untuk masuk dan keluar dari perbatasan.

Tidak jelas apakah tentara Israel akan memberikan keamanan untuk melindungi kendaraan bantuan saat mereka melakukan perjalanan di jalan raya.

Kiriman serupa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *