Jakarta, prestasikaryamandiri.co.id – Bursa Efek Indonesia (BEI) bungkam soal masuknya saham ke dalam Badan Pemantau Khusus (PPK) dengan skema lelang penuh (FCA), sehingga menimbulkan kegaduhan di kalangan investor, terutama di kalangan investor. toko.

No comment, ini acara syariah lagi, astagfirullah, kata Presiden EIB Iman Rachman saat dimintai keterangan media usai Pekan Investasi Syariah (SIW) EIB 2024, Jakarta, Kamis (6/6/24). oleh Investor Harian.

Sejumlah kalangan menilai penerapan sistem lelang penuh berkala (FCA) pada komite evaluasi khusus EIB berpotensi menghancurkan kepercayaan investor terhadap pasar keuangan Tanah Air. Pasalnya, kebijakan yang mulai berlaku pada 25 Maret 2024 itu menyatakan investor diperlakukan tidak adil akibat intervensi politik yang tidak terduga.

“Keputusan investasi mereka bisa sangat dipengaruhi oleh intervensi politik yang tidak terduga. “Hal ini meningkatkan ketidakpastian dan volatilitas pasar sehingga membuat prediksi menjadi sulit dan meningkatkan risiko investasi,” kata Hendra Wardana, pendiri Stocknow.id.

Ia percaya bahwa FCA dapat menghancurkan proses pasar yang sehat dan transparan dengan menciptakan konflik harga yang seharusnya ditentukan oleh kekuatan penawaran dan permintaan atau tren pasar.

“FCA dapat merugikan pemasok dengan fundamental yang kuat seperti PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN). “Produsen seperti ini, dengan prospek pertumbuhan yang baik dan kinerja keuangan yang solid, tidak boleh terkena pembatasan yang sama seperti perusahaan yang bermasalah,” tegasnya.

Di mesin perdagangan FCA, pergerakan pasar saham tidak lagi terlihat pada harga seperti perdagangan normal lainnya. Bagian yang terlihat hanyalah Indicative Equilibrium Price (IEP) dan Indicative Equilibrium Volume (IEV), untuk melihat potensi harga dan jumlah saham yang dimiliki perusahaan. mereka yang melihat mereka yang menginginkannya.

Kiriman serupa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *