Jakarta, prestasikaryamandiri.co.id- Grup Volkswagen (VW) yang berpengalaman dalam penggunaan sistem penyimpanan baterai (BESS) kini menggunakan teknologi tersebut di pusat pengisian daya Audi di Eropa.

Sistem penyimpanan berbasis hub ini menggunakan baterai bekas dari kendaraan listrik (EV) daur ulang, sehingga hub pengisian daya dapat menyediakan pasokan listrik yang stabil selama jam sibuk, sehingga mengurangi ketergantungan pada jaringan listrik utama.

VW kini memperluas bisnis penyimpanan energinya ke skala yang jauh lebih besar, lapor Autoweek, Minggu (9/6/2024). 

Grup VW telah mengungkapkan unit pengisian dan energinya, Elli akan membangun sistem penyimpanan energi besar-besaran berkapasitas 700 MWh bersama mitranya. Tujuannya adalah untuk menyimpan energi dari sumber terbarukan dan menjualnya kembali saat pelanggan membutuhkannya.

“Kami melihat potensi finansial yang besar di sektor ini dan peluang untuk mengembangkan Elli menjadi pemasok energi terintegrasi di Eropa,” kata CEO Elli, Giovanni Palazzo.

VW mencatat bahwa pada tahun 2023 saja, sekitar 10.500 GWh energi dari sumber terbarukan tidak dapat diproduksi karena kurangnya kapasitas penyimpanan di Jerman.

BESS skala industri akan mengatasi masalah ini dengan menyimpan energi yang cukup untuk menggerakkan lebih dari 3,2 juta kendaraan listrik per tahun.

VW telah memulai langkahnya menjadi produsen baterai, dengan rencana membangun pusat produksi baterai di berbagai lokasi, termasuk Amerika Utara, serta mengamankan pasokan bahan baku baterai.

“Jerman dan Eropa membutuhkan solusi penyimpanan yang memadai untuk memenuhi permintaan yang terus meningkat dan mengatasi ketidakpastian dalam pasokan energi terbarukan,” kata Thomas Schmall, Anggota Dewan Teknologi Grup Volkswagen.

Kiriman serupa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *