Jakarta, prestasikaryamandiri.co.id – Memory of the World Committee for Asia and the Pacific (MoWCAP) menambah tiga arsip sejarah Indonesia ke dalam daftar regional Asia dan Pasifik UNESCO. Keputusan ini diambil minggu lalu pada Sidang Umum MoWCAP ke-10 di Ulan Bator, Mongolia.

Ketiga peninggalan dokumenter tersebut merupakan arsip pabrik semen pertama di Asia Tenggara (1910-1972), yaitu Indarung I Semen Padang, naskah Tambo Tuanku Imam Bonjol, pemerintah provinsi persembahan Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas). ) beserta Sumatera bagian barat dan arsip Puslitbang Perkebunan Gula Indonesia (1887-1986), persembahan Pemerintah Provinsi Jawa Timur bersama Puslitbang Perkebunan Gula Indonesia.

Penemuan ini menegaskan bahwa Indonesia dapat menjaga akses arsip dengan dokumen-dokumen yang telah berkontribusi di kawasan Asia-Pasifik, tulis Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) dalam keterangan resmi, Selasa (14 Mei 2024).

Dengan tambahan tersebut, Indonesia kini memiliki 10 arsip sejarah yang diakui UNESCO di kawasan Asia-Pasifik. Selain ketiga arsip tersebut di atas, Indonesia juga memiliki La Galigo (didirikan pada tahun 2011), Negarakertagama (2013), Babad Diponegoro (2013), Konferensi Asia Afrika (2015), Cerita Panji (2017), Konservasi Borobudur (2017) dan Arsip Tsunami-Aceh (2017).

Direktur Utama PT Semen Padang Indrieffouny Indra menjelaskan, PT Semen Padang kini menjadi satu dari sepuluh arsip sejarah di Indonesia yang diakui sebagai situs warisan budaya di kawasan Asia-Pasifik, dan satu-satunya dari sektor industri manufaktur primer. “Pencapaian ini mendekatkan arsip pabrik Indarung-I dengan pengakuan PBB sebagai Memory of the World (MOW),” ujarnya.

Sebelum ditetapkan oleh UNESCO sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO, Arsip Pabrik Indarung-I pertama kali diakui oleh ANRI sebagai Memori Kolektif Negara (MKB) pada Mei 2023. Arsip Indarung I merupakan rangkaian situs warisan nasional yang berlokasi di PT. Pabrik Indarung I Semen Padang. MoWCAP mengabadikan arsip Pabrik Indarung sebagai warisan kolektif di kawasan Asia-Pasifik, sedangkan Warisan Nasional mengabadikan bangunan fisik pabrik sebagai warisan nasional yang harus dilindungi.

“Penamaan pabrik Indarung I dengan nama MoWCAP merupakan bagian penting dari sejarah panjang perusahaan yang kini telah menginjak usia 114 tahun,” kata Indriefouny Indra.

Sejak didirikan pada tahun 1910 dan berhenti beroperasi pada tahun 1999, Pabrik Indarung I di Kecamatan Lubuk Kilangan, Kota Padang, Sumatera Barat telah memproduksi jutaan ton semen untuk memenuhi kebutuhan dalam dan luar negeri. Sejumlah gedung kenamaan Indonesia telah disuplai Semen Padang, antara lain Gedung DPR/MPR, Monas, Jembatan Ampera di Palembang, dan Jembatan Semanggi di Jakarta.

Kiriman serupa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *