Probolinggo, prestasikaryamandiri.co.id – Umat Buddha di Probolinggo, Jawa Timur menggelar upacara Bradak Shina dalam rangka memperingati Waisak pada Kamis malam (23 Mei 2024).

Ritual Vladach Shina, atau berkeliling tempat ibadah dan tempat dewa, membawa bunga sedap malam, dupa, dan lentera. Semua kalangan umur melakukan ritual ini, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa.

Prosesi ini merupakan penghormatan tertinggi kepada Tuhan dalam sebuah tempat ibadah. Selain itu juga sebagai wujud persatuan, pencerahan dan cahaya.

Perayaan Waisak di Probolinggo digelar di Pura Tri Dharma Sambel Naga, Jalan WR Supratman, Kelurahan Mangunharjo, Kecamatan Mayangan, Kota Probolinggo.

Prosesi ritual Waisak dimulai di Pura Sumber Naga pada pukul 19.00 WIB. Umat ​​​​Buddha berdoa bersama menuju empat poin penting.

Kemudian, sekitar pukul 20.30 WIB, ritual lantunan riang dilanjutkan dengan patung Buddha kecil.

Menjelang momen Waisak pukul 20.52 WIB, prosesi meditatif digelar dalam suasana hening.

Agama Buddha 2024 2568 M Perayaan hari raya Waisak secara keseluruhan penting untuk memperingati tiga peristiwa penting Sang Buddha: kelahiran, inkarnasi, dan kematiannya.

Ervan Sujanto, Ketua Tri Dharma Pura 2 mengatakan, doa bersama merupakan tradisi di Pura Sumber Naga. Kondisinya berbeda dengan daerah lain yakni ceria.

Pembacaan Sutra di Pura Sumber Naga diatur pada momen Waisak, seperti puncak kelahiran, puncak wawasan Buddha, dan wafatnya Buddha.

“Festival Waisak ini merupakan momen bagi umat Buddha untuk membersihkan diri dari sifat iri hati, iri hati, kebencian, kemalasan dan hal-hal buruk lainnya,” jelas Elvan.

Sementara itu, salah satu komunitas Memei Sandra berharap festival Waisak ini dapat membantu bangsa Indonesia menjadi semakin kaya dan sejahtera. Masyarakat dapat hidup bersama dan bersama serta saling menghormati.

Alhamdulillah masyarakat Probolinggo sangat toleran, katanya.

Kiriman serupa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *