Jakarta, prestasikaryamandiri.co.id – KH Embay Mulya Syarief, ulama karismatik asal Banten yang juga Ketua Pengurus Besar (PB) Mathla’ul Anwar, mengatakan sila pertama Pancasila, yakni Ketuhanan Yang Maha Esa adalah lem. Menurut Embay Mulya, masyarakat Indonesia yang majemuk, semua manusia dilahirkan dalam keadaan ketuhanan atau beriman kepada Tuhan. Menurutnya, sama-sama beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa berarti secara logis mempunyai konsekuensi berupa sikap toleran terhadap orang yang berbeda keyakinan: “Konsekuensi logis dari keduanya beriman terhadap adanya Tuhan adalah akan saya hargai. situasi bangsa Indonesia yang sangat beragam,” kata Embay Mulya, Rabu (5/6/2024) melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta. Selain itu, ulama asal Banten ini menyampaikan, keimanan kepada Tuhan Yang Maha Esa dapat menjadi wadah berpikir dan berdiskusi. dalam hal toleransi, termasuk umat Islam.

Baca juga: Parade Lampion dan Karnaval Warisan Rayakan Hari Lahir Pancasila di Blitar Embay Mulya mengatakan Islam adalah agama yang mengajarkan perdamaian kepada umatnya seperti yang ditunjukkan Nabi Muhammad SAW. Beginilah umat Islam harus menjadi jembatan yang mempersatukan perbedaan. “Sebenarnya Islam adalah agama yang mengajarkan toleransi. Arab dan non-Arab, begitu pula Muslim dan non-Muslim,” kata Embay Mulya menambahkan keberagaman Indonesia merupakan anugerah Tuhan yang patut disyukuri. Pasalnya, banyak negara di dunia yang gagal merangkul keberagaman suku dan bangsa dengan ideologi Pancasila, seperti Indonesia.

Baca Juga: Peringati Lahirnya Pancasila, Warga Blitar Perjuangkan Tumpeng Kendur “Oleh karena itu, kita patut bersyukur jika kita menjaga keberagaman yang merupakan takdir Allah SWT,” kata Embay. Pancasila mempunyai lima pokok gagasan yang saling berkaitan, sehingga tidak mungkin kita memilih untuk melaksanakan salah satunya tanpa mengabaikan prinsip yang lain. 

Kiriman serupa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *