Jakarta, prestasikaryamandiri.co.id – Pemanfaatan teknologi digital tanpa internet membantu sekolah melakukan kegiatan penilaian atau ujian dengan murah dan mudah.

Dengan inovasi ini, pemerintah akan lebih mudah mengambil langkah nyata untuk mengatasi kesenjangan pendidikan di Indonesia akibat akses jaringan internet yang terbatas dan tidak merata, kata CBO Kipin dari Stefina Yuli.

“Mencoba memberikan solusi terhadap hal ini tampaknya sulit. Namun seiring berkembangnya zaman, teknologi digital yang diciptakan putra-putri Indonesia terbukti mampu memberikan jawaban tepat atas kebutuhan tersebut. Kipin Max merupakan server ujian digital yang cocok digunakan oleh seluruh sekolah di Indonesia dimanapun lokasinya, kata Stefina Yuli dalam keterangannya, Rabu (17/4/2024).

Secara keseluruhan, Kipin Max disebut-sebut menjadi solusi nyata kebutuhan asesmen pembelajaran di sekolah. Dengan inovasi ini, pemerintah lebih mudah mengambil langkah nyata untuk mencegah kesenjangan pendidikan di Indonesia.

Kekhawatirannya adalah dapat menampung hingga 1.000 pengguna secara bersamaan dan tidak memerlukan jaringan internet, sehingga sekolah tidak perlu mengeluarkan biaya untuk kegiatan penilaian atau pengujian.

Beberapa waktu lalu, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadeem Makarim memperkenalkan Kurikulum Mandiri. Platform Merdeka Menger mendukung Kurikulum Merdeka yang telah dicanangkan sebagai Kurikulum Nasional dan menjadi acuan bagi guru untuk mengembangkan metode belajar mandiri dan berbagi praktik yang baik.

Kesenjangan pendidikan yang ada saat ini menjadi penghambat penerapan kurikulum mandiri. Hal ini disebabkan adanya perbedaan sistem dan fasilitas pendidikan di daerah dan kota.

Berdasarkan survei terhadap ribuan kepala sekolah, guru, dan tenaga pendidik yang tersebar di seluruh Indonesia, setengahnya mengalami kendala akibat lemahnya jaringan internet. Oleh karena itu, para responden mengaku tidak bisa menggunakan platform yang dirancang Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tersebut karena kendala internet.

Baca Juga: AHM Kembangkan Talenta Industri Otomotif Dengan Pemutakhiran Kurikulum SMK Binaan Jenderal Z. Stefina mengatakan selain keterbatasan internet, ada faktor lain yang mempengaruhi kualitas pembelajaran, dan jelas digitalisasi pembelajaran adalah pilihan yang tepat. .

“Digitalisasi akan dilakukan untuk meningkatkan pendidikan tanpa bergantung pada jaringan internet karena masih banyak daerah di Indonesia yang kesulitan internet,” ujarnya.

Pemanfaatan sistem digital memperbesar kemungkinan memperoleh sumber belajar dengan lebih praktis, mudah, dan murah.

Demikian pula kegiatan penilaian pembelajaran digital dapat memenuhi kebutuhan pemetaan pembelajaran sehingga guru dapat merancang lebih banyak sistem pembelajaran yang lebih tepat bagi siswanya.

“Seiring berjalannya waktu, ujian digital membuka peluang bagi siswa untuk melakukan kecurangan, seperti browsing dan berkomunikasi secara digital dengan teman-temannya. Oleh karena itu, salah satu syarat ideal software ujian adalah tidak boleh terkoneksi dengan internet,” kata Stefina.

Kiriman serupa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *