Jakarta, prestasikaryamandiri.co.id – Perusahaan elektronik dan hiburan asal Jepang, Sony, mengaku kini fokus pada industri kreatif di bidang film, animasi, dan video game, bukan perangkat elektronik lawas.
CEO Sony Kenichiro Yoshida mengatakan bahwa Sony kini fokus pada proses kreatif daripada produk mahal di masa lalu, seperti pemutar musik portabel Walkman dan televisi berwarna Trinitron. Ia berpendapat bahwa kombinasi tersebut bukan antara hiburan dan elektronik, namun ditentukan oleh kekayaan intelektual, yang mencakup animasi, musik, permainan, dan film.
“Kami akan terus mendukung kreativitas manusia melalui teknologi kami,” kata Kenichiro Yoshida, melalui AP, Kamis (23/5/2024).
Sony menghadapi persaingan yang ketat akhir-akhir ini. Pesaingnya memproduksi barang elektronik yang lebih murah namun kompetitif.
Sony membeli EMI Music Publishing pada tahun 2018 dan telah menginvestasikan hampir $10 miliar selama enam tahun terakhir untuk memperkuat pembuatan konten. Pada tahun 2021, Sony mengakuisisi Crunchyroll, yang memiliki lebih dari 13 juta pelanggan berbayar dan menyiarkan animasi Jepang ke seluruh dunia.
Sony baru-baru ini melaporkan bahwa laba kuartalan naik menjadi 189 miliar yen ($1,2 miliar) dari 141 miliar yen tahun lalu. Penjualan kuartalan untuk pembuat konsol game PlayStation naik 14% menjadi 3,48 triliun yen ($22 miliar).
Namun, untuk tahun fiskal 2023 yang berakhir pada Maret 2024, Sony melaporkan penurunan laba sebesar 3% menjadi ¥970 miliar (US$6,2 miliar).