JAKARTA, prestasikaryamandiri.co.id – Presiden Jokowi mengatakan anggota Satuan Tugas Khusus (Penyidikan Nopus) 88 Polri telah memanggil Jaksa Agung Santiyar Burhanuddin dan Kapolri Jenderal Listo Sijit Prabow atas tuduhan terhadap Wakil Jaksa Agung Pidana Khusus. Penganiayaan (Jampidsus) Febrie Adriansya.

Saya telepon tadi, kata Jokowi kepada wartawan usai menghadiri acara Gerakan Pemuda (GP) Ansor yang digelar di Istora Senayan Jakarta, Senin (27/5/2024).

Presiden Jokowi tak berkomentar lebih jauh mengenai hal tersebut, namun meminta wartawan bertanya kepada Kapolri Jenderal Sighet yang berdiri di belakangnya di sebelah kiri saat menutup pintu.

Tanya langsung ke Kapolri, kata Jokowi sambil menunjuk Sigat dan tersenyum menanggapi permintaan tersebut.

Setelah presiden meninggalkan arena, wartawan berusaha mendapatkan lebih banyak informasi dari kepala polisi negara bagian, namun hanya mendapat komentar singkat.

“Tidak ada masalah dengan Jaksa Agung (Burhanuddin),” ujarnya.

Saat ditanya apa arahan Presiden Jokowi terkait dugaan keretakan antara Polri dan Jaksa Agung, Kapolri kembali menegaskan tidak ada masalah antara kedua lembaga penegak hukum tersebut.

“Tidak ada masalah setelah itu, sungguh tidak ada masalah,” ujarnya.

Wakil Jaksa Pidana Khusus Fabri Adriancia dikabarkan diikuti rombongan anggota Pasukan 88 Anti Terorisme Polri (NOPS 88) di sebuah restoran di Jakarta Selatan pada Jumat (24/5/2024). ) minggu lalu, mendapat perhatian publik.

Namun Kapolri dan Kejaksaan Agung belum mengomentari kejadian tersebut.

Namun, mereka juga tak menjawab pertanyaan wartawan soal pemberitaan tersebut saat terlihat menghadiri peluncuran SPBE Summit on Government Technology (GovTech) 2024 di Gedung Negara.

Jaksa Agung dan Kapolri tampak ramah saat berjabat tangan untuk berfoto dalam acara di Gedung Kongres, Senin pagi.

Kiriman serupa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *