Jakarta, prestasikaryamandiri.co.id – Anak cucu mantan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo alias SYL dikabarkan akan mengikuti rombongan Kementerian Pertanian (Kementan) untuk umrah. Kemal Redindo, putra SYL, menjadi salah satu orang yang tergabung dalam kelompok tersebut.

Hal itu diungkapkan pemilik Maktour Travel, Fuad Hasan Masyhur saat menjadi saksi kelanjutan kasus dugaan korupsi di Kementerian Pertanian, Rabu (5/6/2024). Mereka yang duduk sebagai terdakwa dalam kasus ini adalah mantan Menteri Pertanian SYL, mantan Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian Kasdi Subagyono, dan mantan Direktur Alat dan Mesin Pertanian Muhammad Hatta.

Pertama, majelis hakim menanyakan Fuad apakah ada anggota keluarga SYL atau tidak. Fuad membenarkan hal tersebut, namun ia belum mengetahui sebenarnya siapa saja yang ikut serta.

“Kemarin Dindo (Kemal Redindo) mengaku saat jadi saksi. Jadi salah satu anak, menantu, cucu mengaku?” tanya Hakim Rianto Adam Pontoh dalam persidangan.

“Ada cucu ya (Kemal Redindo),” jawab Fuad.

Fuad menjelaskan, pihaknya baru menawarkan reservasi tiket pesawat dan visa perjalanan umroh rombongan pada 28 Desember 2022.

“Betul ada turnya. Jadi benar. Kami di Maktour membantu untuk mendapatkan tiket,” kata Fuad.

Fuad juga mengatakan, pihaknya siap memesan tiket tersebut karena SYL ingin menghadiri pertemuan bilateral dengan pemerintah Arab Saudi sekaligus menunaikan umrah.

“Saat membantu kementerian dalam rangka pertemuan bilateral, saya mendapat informasi dari staf saya, Ismail,” kata Fuad.

Ada sekitar 26 orang dalam kelompok itu. Biaya yang harus dibayar untuk visa dan tiket penerbangan pulang pergi sebesar Rp 1,793 miliar. Fuad mengatakan Kementerian Pertanian telah melakukan pembayaran. Pembayaran akan dilakukan tiga kali sebelum keberangkatan.

“Ada sekitar 26 sampai 28 orang. (Total) Rp 1 (miliar) lebih. Rp 1,7 (miliar),” kata Fuad.

Msgstr “Ketiga kuitansi ini adalah pembayaran di muka?” tanya jaksa di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

“Ya,” jawab Fuad.

Meskipun demikian, utang masih terkait dengan perjalanan kelompok. “Apakah kamu masih berhutang?” tanya jaksa.

“Kalau dihitung totalnya sekitar seratus, kalau dihitung total ya, tapi tidak banyak,” jawab Fuad.

Karena tagihannya ada selisih. Sekitar Rp78 (juta) menurut perhitungan kami, kata jaksa.  

Kiriman serupa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *