Jakarta, prestasikaryamandiri.co.id – Dalam beberapa hari terakhir, rupiah terdepresiasi hingga Rp 16.300 per dolar AS. Meski melemah, Bank Indonesia (BI) memandang nilai tukar Rupiah masih lebih baik dibandingkan negara lain.

Gubernur BI Perry Wargeo mengatakan, situasi nilai tukar rupee tidak bisa dilihat secara parsial, tapi secara keseluruhan. Dibandingkan akhir tahun 2023, kondisi saat ini lebih baik. Nilai tukar rupiah berada pada posisi Rp 16.372 per dolar AS pada Jumat sore (14/6/2024), menurut data Bloomberg.

“Indonesia sangat rendah pada akhir tahun lalu. Bandingkan dengan Korea, Filipina, Thailand, Jepang. Depresiasi kita rendah dan stabil,” kata Perry di Jakarta, Jumat (14/6/2024).

Dengan gejolak perekonomian global saat ini, Perry mengatakan nilai tukar rupee stabil. Upaya menjaga stabilitas nilai tukar rupee dilakukan melalui tiga cara intervensi, yaitu pasar non-delivery forward (DNDF) dalam negeri, pasar spot, dan obligasi pemerintah (SBN).

“Banyak yang sudah kita lakukan, termasuk intervensi, lalu menarik portofolio asing ke dalam negeri. Semuanya berjalan baik, stabil, direkomendasikan presiden,” kata Perry.

Sebelumnya, Direktur Profit Forexindo Futures Ibrahim Assuaibi mengatakan nilai tukar rupiah dan tingginya suku bunga saat ini mengancam perekonomian Indonesia. Jika situasi ini terus berlanjut, Indonesia dapat menghadapi berbagai dampak negatif, mulai dari ancaman PHK hingga melemahnya daya beli.

“Data perekonomian saat ini sangat menjadi perhatian berbagai pihak. Begitu pula harga komoditas yang terus meningkat di tengah daya beli masyarakat yang sedang tidak dalam kondisi terbaiknya,” kata Ibrahim.

Kiriman serupa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *