Jakarta, prestasikaryamandiri.co.id – The Strangers: Chapter 1 (2024) menandai kembalinya teror rumah yang diperkenalkan oleh Bryan Bertino pada tahun 2008. Sutradara Renny Harlin mencoba menciptakan kembali horor klasik ini dengan pendekatan yang lebih modern, yang sayangnya terkesan berulang dan ada tidak ada pembaruan.

The Strangers: Chapter 1 akan mulai tayang di bioskop Indonesia mulai Jumat (07-06-2024). prestasikaryamandiri.co.id berkesempatan menyaksikan penayangan perdana film ini, Rabu (5/6/2024). Bagi yang sudah menonton The Strangers (2008) dan sekuelnya, The Strangers: Prey at Night (2018), mayoritas elemen di Chapter 1 sama dengan kedua film tersebut.

Cerita dimulai dari pasangan muda, Maya (Madelaine Petsch) dan Ryan (Froy Gutierrez), yang sedang dalam perjalanan. Mereka berhenti di sebuah restoran pedesaan dan segera merasakan suasana yang tidak bersahabat.

Saat mobilnya mogok, mereka terpaksa bermalam di sebuah rumah di tengah hutan yang mereka sewa melalui sebuah aplikasi. Tidak lama kemudian, mereka menjadi sasaran tiga sosok bertopeng misterius.

Harlin mencoba menciptakan suasana ketakutan dengan bantuan sudut kamera yang menekankan bahwa pasangan selalu dalam pengawasan. Para penyerang bertopeng, kembali dengan desain yang sama seperti di film aslinya. Kemunculannya selalu diiringi efek suara yang mengejutkan hingga membuat penontonnya menangis, meski teknik penampilannya terkesan mudah ditebak, terutama bagi para penggemar The Strangers: Chapter 1 (2024). – (Gerbang Singa/-)

Efek suara menjadi faktor utama yang membuat adegan tersebut seru, sama seperti film sebelumnya. Suara derit pintu, langkah kaki dan suara nafas yang berat dimanfaatkan dengan maksimal.

Kelemahan utama The Strangers: Chapter 1 adalah ceritanya. Naskahnya terkadang terasa klise dan terlalu mengandalkan jumpscare yang terkesan murahan. Ada juga beberapa momen di mana penonton dibuat kesal dengan keputusan karakter yang tidak masuk akal.

Chemistry Maya dan Ryan pun terkesan datar. Interaksi mereka yang awalnya terasa aneh terpaksa menjadi lebih nyata hingga berujung pada adegan lamaran di klimaks film. Petsch dan Gutierrez nampaknya berusaha bertahan, tak hanya dikejar oleh trio orang asing, tapi juga dari film yang mungkin terkesan sia-sia.

Secara keseluruhan, The Strangers: Bab 1 tidak mencapai tingkat ketakutan yang sama, terutama dengan film pertama yang menjadi film kultus bagi sekelompok penonton. Bagi yang belum mengikuti film sebelumnya mungkin bertanya-tanya, apakah The Strangers perlu dibuat lagi, meski dalam tiga bagian?

Kiriman serupa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *