JAKARTA prestasikaryamandiri.co.id – Peringkat daya saing Indonesia meningkat signifikan menjadi peringkat 27 dari 67 negara di dunia, menurut laporan World Competitiveness Center (WCC). Indonesia juga menempati peringkat tiga besar di Asia Tenggara, di belakang Singapura dan Thailand.

Direktur IMD WCC Arturo Bris mengatakan negara-negara seperti Tiongkok, India, Brasil, india, dan Turki telah mengalami pertumbuhan dan perkembangan pesat dalam beberapa dekade terakhir.

Hasilnya, mereka kini berperan penting dalam perdagangan, investasi, inovasi, dan geopolitik, kata Arturo dalam keterangan resmi, Selasa (18 Juni 2024).

IMD menggunakan empat indikator untuk menentukan World Competitiveness Ranking (WCR) WCC 2024, yaitu kinerja ekonomi, efisiensi pemerintah, efisiensi bisnis, dan infrastruktur.

Di antara keempat indikator tersebut, peringkat daya saing Indonesia ditopang oleh efisiensi dunia usaha (peringkat ke-14), efisiensi pemerintah (ke-23), dan kinerja perekonomian (ke-24).

Namun demikian, Indonesia masih tergolong sangat miskin dalam hal ketersediaan infrastruktur, khususnya terkait infrastruktur kesehatan dan lingkungan (61), pendidikan (57), ilmu pengetahuan (45) dan teknologi (32).

Menurut laporan WCR 2024, lima negara teratas di Asia Tenggara dalam hal daya saing adalah Singapura (1); Thailand (25); Indonesia (27);

Dari sisi efisiensi usaha, faktor-faktor yang meningkatkan skor Indonesia antara lain ketersediaan tenaga kerja yang luas (2), efektivitas manajemen perusahaan (10), perilaku yang mendukung efisiensi perusahaan, dan nilai-nilai kemasyarakatan (12). Namun keuangan perusahaan (25) dan produktivitas (30) masih perlu perbaikan.

Dalam hal efektivitas pemerintah, Indonesia mendapat skor terendah (42) dalam undang-undang bisnis yang mendukung daya saing sektor swasta, seperti peraturan perdagangan, persaingan usaha, dan ketenagakerjaan. Peringkat terburuk kedua terkait konstruksi sosial yang mengukur keadilan dalam penegakan hukum, pendapatan, dan kesetaraan gender.

Sementara itu, Indonesia mendapat peringkat baik dalam kebijakan perpajakan (12) dan kebijakan keuangan publik (18) terkait efisiensi bank sentral dan bank umum.​

Kiriman serupa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *