Jakarta, prestasikaryamandiri.co.id – Kementerian Luar Negeri (Kemlu) memastikan tidak ada warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban gempa berkekuatan 7,4 skala Richter yang mengguncang Vanuatu pada Selasa (17/12/2024). Gempa tersebut merenggut nyawa 14 orang dan melukai lebih dari 200 orang.
Hingga saat ini belum ada informasi mengenai WNI yang menjadi korban gempa di Vanuatu, Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia (BHI) Kementerian Luar Negeri Jodha Nugraha dikutip. pepatah. oleh Antara. Rabu (18/12/2024).
Kementerian Luar Negeri melalui Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Canberra yang juga memiliki akreditasi di Vanuatu bertindak cepat berkoordinasi dengan otoritas setempat dan menjalin komunikasi dengan masyarakat Indonesia di negara Pasifik tersebut.
KBRI Canberra menyatakan, saat ini ada 48 WNI yang tinggal dan bekerja di Vanuatu. Kebanyakan dari mereka bekerja sebagai awak kapal dan kondisinya sudah pasti diumumkan.
“Staf KBRI Canberra terus berkomunikasi dengan pihak berwenang Vanuatu dan memantau perkembangan situasi, termasuk dampak gempa susulan,” tambah Jodha.
Gempa berkekuatan 7,4 SR melanda Vanuatu pada Selasa sore pukul 12:51 waktu setempat. Ibu kota negara, Port Vila, mengalami kerusakan paling parah. Sejumlah bangunan dilaporkan ambruk, termasuk rumah sakit, kedutaan asing, dan fasilitas umum lainnya.
Selain memakan korban jiwa, gempa juga menyebabkan kerusakan infrastruktur yang cukup parah, termasuk dua waduk besar yang menjadi sumber utama air bersih bagi warga sekitar. Pemerintah Vanuatu telah mengumumkan keadaan darurat di daerah yang terkena dampak dan memberlakukan jam malam untuk menjaga ketertiban.
Beberapa organisasi kemanusiaan internasional, termasuk Palang Merah, dikerahkan untuk memberikan bantuan. Palang Merah mengatakan kebutuhan mendesak saat ini mencakup layanan medis darurat, tempat tinggal sementara, serta pasokan air bersih dan makanan.
Pemerintah Indonesia menegaskan terus memantau situasi WNI di Vanuatu dan siap memberikan bantuan jika diperlukan. Juda memastikan koordinasi dengan otoritas setempat dan organisasi kemanusiaan akan terus dilakukan untuk menjamin keselamatan seluruh WNI.
“Kami mengimbau masyarakat Indonesia di Vanuatu untuk tetap waspada dan mengikuti instruksi otoritas setempat. Jika membutuhkan bantuan, bisa langsung menghubungi KBRI di hotline Canberra,” jelasnya.
Gempa susulan terus terjadi di Vanuatu sejak Rabu (18/12/2024), dengan intensitas bervariasi. Pemerintah Indonesia melalui KBRI Canberra tetap sigap menghadapi kemungkinan situasi darurat yang memerlukan tindakan lebih lanjut.