Jakarta, prestasikaryamandiri.co.id – Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar mengatakan masyarakat Indonesia harus kaya sebelum tua, memanfaatkan bonus demografi dan besarnya potensi pasar dalam negeri. Langkah ini penting untuk mencapai Indonesia Emas 2045.  

“Indonesia harus sejahtera atau kaya sebelum menjadi tua. Jangan menjadi tua sebelum Anda kaya. “Kalau sudah tua hanya ingin maju atau kaya, sudah terlambat,” kata Mahendra di Hotel Kempinski, Jakarta, Senin (6/10/2024).

Mahendra menjelaskan, meski banyak negara mengalami konvergensi antara makroekonomi dan pasar modal, kekuatan pasar modal seringkali ditentukan oleh tata kelola perusahaan. Ia mencontohkan Jepang, meski menghadapi tantangan perekonomian, namun pasar modalnya tetap kuat berkat tata kelola yang mendorong optimalisasi nilai pemegang saham.

“Meskipun kondisi makroekonomi di Jepang penuh dengan tantangan, reformasi tata kelola emiten ekuitas publik telah memungkinkan pasar modal untuk terus tumbuh. “Hal ini menunjukkan betapa pentingnya tata kelola dalam menjaga kekuatan pasar modal,” jelas Mahendra.

Mahendra mencontohkan kinerja pasar modal Amerika Serikat yang dipimpin oleh sektor teknologi dalam menghadapi gejolak perekonomian global. “Perusahaan seperti Nvidia, Meta, Tesla, Apple, Alphabet dan Amazon tetap menjadi pendorong utama kinerja pasar ekuitas AS, yang menunjukkan pentingnya fundamental perusahaan yang kuat,” tambahnya.

Mahendra mengatakan fundamental seperti tata kelola perusahaan, kinerja, dan perlindungan investor sangat penting untuk menjaga dan meningkatkan integritas pasar modal Indonesia. “Kita perlu meningkatkan integritas di semua tingkatan, mulai dari pelaku pasar, perusahaan, hingga regulator. Tanpa itu, ukuran pasar mungkin tidak menjadi masalah, katanya.

Dalam sambutan penutupnya, Mahendra mengajak seluruh pihak untuk bersinergi membangun ekosistem pasar modal yang kuat dan andal. “Kami di OJK siap membangun ekosistem yang mendukung proses transaksi yang transparan dan bertanggung jawab. “Fokus pada tujuan dan kekuatan kita akan membantu kita memanfaatkan keunggulan global yang kita miliki,” kata Mahendra.

Kiriman serupa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *