Jakarta, prestasikaryamandiri.co.id – Saham produsen mobil Jepang Toyota anjlok karena perusahaan tersebut memalsukan uji keamanan kendaraan. Hal ini menyebabkan pemerintah Jepang melalui Kementerian Perhubungan menyelidiki kantor pusat Toyota. Selain saham, nilai pasar Toyota juga turun.
Berdasarkan CNBC International Senin (10/6/2024), Toyota kehilangan nilai pasar sebesar 2,45 triliun yen Jepang atau 15,62 miliar dollar AS atau Rp 254 triliun pada pekan lalu.
Saham Toyota turun 5,4% minggu lalu. Selain Toyota, Mazda yang tengah diselidiki atas kasus serupa juga mengalami penurunan saham signifikan sebesar 11% sejak 31 Mei.
Saham Mazda turun 7,5% pada pekan lalu, kehilangan nilai pasar 80,33 miliar yen atau 511,8 juta dollar AS atau setara 8 triliun rupiah.
Kementerian Transportasi Jepang telah melakukan penyelidikan mendetail terhadap produsen mobil dan menemukan kelemahan dalam uji keselamatan pada model Honda, Suzuki dan Yamaha.
Pekan lalu, saham Honda turun 5,57%, Yamaha turun 2,2%, dan Suzuki turun 0,3%.
Namun seluruh saham produsen mobil tersebut menguat pada Senin (10/6/2024). Toyota naik 1,7%, Honda naik 2,13% dan Mazda naik 1,7%. Suzuki dan Yamaha juga sedikit lebih tinggi.
Kelima perusahaan yang menyampaikan data palsu, yakni Toyota dan Mazda, memalsukan kendaraan yang digunakan dalam uji tabrak tersebut.
Menanggapi penyelidikan tersebut, Toyota memutuskan menghentikan sementara penjualan tiga model, yakni Corolla Fielder, Corolla Axio, dan Yaris Cross. Ketiga model ini diketahui buatan Jepang.
Sementara itu, Mazda telah menangguhkan pengiriman RF Roadster dan Mazda 2 mulai 30 Mei. Namun, kedua perusahaan mengatakan pelanggan dapat terus mengemudikan mobilnya.