Tulungagung, prestasikaryamandiri.co.id – Pabrik Gula Modjopanggung, Tulungagung, Jawa Timur, berupaya melestarikan warisan budaya nenek moyang dengan menjunjung tinggi tradisi pernikahan tebu, Jumat (24/05/2024).

Dalam tradisi ini, sepasang boneka yang terbuat dari tepung beras dibentuk dan didandani menyerupai calon pengantin. Di belakangnya warga membawa berbagai jenis pohon tebu.

Layaknya calon pengantin pada umumnya, Karnaval Tebu juga diikuti puluhan peserta dengan berbagai bingkisan dan penawaran.

Tak hanya itu, beberapa pohon tebu juga turut serta dalam rangkaian karnaval tersebut. Banyak tokoh dari desa dan pabrik membawa pesta pernikahan secara estafet dari gerbang ke pabrik.

Usai karnaval, dua buah boneka pengantin tebu diletakkan di atas ban berjalan dan bersama sesaji dan tebu, digiling di atas tikar baja di depan pabrik tebu. Hal ini sebagai wujud dimulainya pembukaan pabrik kayu di Pabrik Gula Modjopanggung.

“Tradisi ini telah diwariskan secara turun temurun selama ratusan tahun, sebagai wujud rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, memasuki musim giling. Hal ini juga menandakan adanya sinergi antara pabrik gula dan produsen tebu,” ujar General Manager Pabrik Gula Modjopanggung, Tulungagung, Sugianto.

Pada tahun 2024, Pabrik Gula Modjopanggung Tulungagung menargetkan penggilingan tebu sebanyak 4,1 juta kwintal dengan perkiraan laba bersih sebesar Rp32 miliar.

Namun kondisi cuaca yang buruk berdampak besar terhadap penurunan hasil tebu, sehingga hanya berkisar 7,6%.

Kiriman serupa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *