Jakarta, prestasikaryamandiri.co.id – Iran menembakkan sedikitnya 180 rudal ke Israel pada Selasa (10 Januari 2024) dalam serangkaian serangan yang meningkatkan konflik berkepanjangan antara Israel, Iran, dan sekutu Arabnya. Hal ini mendorong kemungkinan terjadinya konflik di Timur Tengah menjadi perang regional yang lebih luas.
Menurut Associated Press, cahaya oranye dari rudal tersebut membelah langit malam Israel saat sirene serangan udara dibunyikan dan penduduk melarikan diri ke tempat perlindungan. Israel bersumpah akan membalas serangan Iran, yang menurutnya hanya menyebabkan sedikit orang terluka.
Sebelum serangan Iran, Israel telah melakukan serangkaian serangan dahsyat terhadap Hizbullah di Lebanon dalam beberapa pekan terakhir. Israel kemudian meningkatkan tekanan terhadap kelompok militan yang didukung Iran dan melancarkan serangan darat terbatas di Lebanon selatan.
Israel mengatakan akan melanjutkan serangannya terhadap Hizbullah sampai warga yang meninggalkan rumah mereka di dekat perbatasan Lebanon aman untuk kembali. Hizbullah telah berjanji untuk terus menembakkan roket ke Israel sampai gencatan senjata di Gaza tercapai dengan Hamas yang didukung Iran.
Juru bicara militer Israel Laksamana Muda Daniel Hagari mengatakan pertahanan udara Israel mampu mencegat banyak rudal Iran yang masuk, meskipun beberapa mendarat di wilayah tengah dan selatan Israel. Layanan Ambulans Nasional Israel mengatakan dua orang terluka ringan akibat pecahan peluru. Di Tepi Barat, para pejabat Palestina mengatakan seorang warga Palestina tewas akibat sebuah rudal yang mendarat di dekat kota Jericho, meskipun asal mula serangan tersebut belum jelas.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Selasa (10 Januari 2024) berjanji akan melakukan pembalasan terhadap Iran. Israel dan Iran telah melancarkan perang bayangan selama bertahun-tahun, namun jarang terlibat dalam konflik langsung.
Israel menganggap Iran sebagai musuh terbesarnya. Iran dikatakan telah berulang kali menyerukan penghancuran Israel, mendapat dukungan dari kelompok militan Arab, dan memiliki program nuklir. Iran menolak tuduhan Israel bahwa mereka sedang mengembangkan senjata nuklir.
Seorang komandan senior Iran telah memperingatkan bahwa Iran akan menyerang seluruh infrastruktur Israel jika negara Yahudi itu bergerak melawan wilayahnya. Kepala Staf Gabungan militer Iran, Jenderal Mohammad Bagheri, mengatakan Garda Revolusi siap secara defensif dan ofensif untuk mengulangi serangan hari Selasa.
Setidaknya enam orang tewas dalam serangan penembakan di Tel Aviv beberapa saat sebelum Iran menembakkan misilnya, menurut laporan polisi setempat. Mereka menambahkan, dua tersangka yang melepaskan tembakan di jalan raya di kawasan Jaffa telah tewas.