JAKARTA, prestasikaryamandiri.co.id – Kelompok Prajogo Pangestu (80 tahun) berhasil menempati posisi ke-23 terkaya di dunia menurut peringkat miliarder instan Forbes. Hingga Sabtu (18 Mei 2024), kekayaan Prajogo Pangestu mencapai $71,1 miliar, sekitar Rs 1.135 crore (Rs 15.964,50 cr), 2,72 persen atau $1,9 miliar dari perhitungan Forbes sebelumnya.

Kekayaan bersih Prajogo Pangestu sedikit berbeda dengan orang nomor 22 David Thomson dan keluarganya yang berjumlah $72,3 miliar. David Thomson dan keluarganya kini mengendalikan kerajaan media dan penerbitan.

Pengusaha asal Bengkayang, Kalimantan Barat ini merupakan pendiri Grup Barito Pacific dan saat ini menjabat sebagai CEO PT Barito Pacific Tbk sejak tahun 1993. Per 17 Mei 2024, PT Petrosea Tbk (PTRO) telah naik 92,55% dalam sebulan sejak Sebelumnya, harga saham PT Barito Pacific Tbk (BRPT) naik 38,19%, harga saham PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) naik 36,48%, dan harga saham PT Chandra naik 36,48%. dan saham PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) menguat 33,98%.

Menurut People of Chinese Origin in Southeast Asia: A Biographical Dictionary (Suryadinata, 2012), Prajogo mengadu nasib di Jakarta pada awal tahun 1960an. Ia bekerja sebagai pemetik karet dan penjahit.

Kondisi perekonomian membuatnya sulit mengenyam pendidikan formal. Ia masuk sekolah dasar pada usia 9 tahun di Bengkayang, Kalimantan Barat. Untuk lulus SMA, Praha terpaksa bekerja paruh waktu.

Setelah lulus SMA, Prahago menjalankan usaha kecil-kecilan di kampung halamannya. Merasa tidak puas, ia pindah ke Jakarta dan mencoba berdagang emas bersama saudaranya. Namun, takdir membawanya kembali ke kampung halamannya. Prajogo kemudian bekerja sebagai sopir truk di jalan Singkawang-Pontianak dan berdagang berbagai kebutuhan.

Hidupnya berubah saat bertemu Burhan Uray, pendiri kelompok Jajaanti, pada akhir tahun 1960-an. Ia bekerja untuk taipan kayu hingga tahun 1976 ketika ia diangkat menjadi general manager PT Nusantara Plywood, anak perusahaan Djajanti di Surabaya.

Prajogo kemudian mendirikan CV Pacific Lumber Company pada tahun 1977, yang kemudian berganti nama menjadi PT Barito Pacific Timber Company.

Saat ini, PT Barito Pacific Tbk (BRPT) merupakan perusahaan terdiversifikasi yang mencakup produsen minyak bumi PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) dan produsen energi panas bumi PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN). Jika dihitung, pohon tersebut berada di urutan ketiga dunia.

Kiriman serupa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *