Rafah, prestasikaryamandiri.co.id – Rumah sakit di Gaza tengah melaporkan, Kamis (6/6/2024) ada 37 orang tewas akibat serangan Israel terhadap sekolah yang dikelola PBB. Militer Israel berdalih serangan itu dilakukan karena sekolah tersebut merupakan bagian dari kompleks milisi Hamas Palestina.

Ismail Al Thawabta, direktur kantor media pemerintah yang dikelola Hamas, menolak klaim Israel bahwa sekolah PBB di Nuseirat, Gaza tengah, adalah pos komando Hamas.

“Penjajah menggunakan kebohongan opini publik melalui cerita palsu untuk membenarkan kejahatan brutal yang dilakukan terhadap banyak pengungsi,” kata Thawabta.

Israel menuduh Hamas dan sekutunya di Gaza menggunakan sekolah, rumah sakit dan infrastruktur sipil lainnya termasuk fasilitas yang dikelola oleh UNRWA, badan PBB untuk pengungsi Palestina, sebagai pusat operasi. Tuduhan ini dibantah oleh Hamas.

Militer Israel mengatakan pihaknya melenyapkan beberapa anggota milisi dalam serangan tepat terhadap kompleks Hamas yang terletak di dalam sekolah UNRWA di daerah Nuseirat, di tengah Jalur Gaza.

Israel mengklaim telah mengambil langkah-langkah untuk meminimalkan risiko kerugian terhadap warga sipil sebelum serangan itu terjadi.

Rumah Sakit Martir Al Aqsa di Deir al Balah, dekat Nuseirat, mengatakan pihaknya telah menerima sedikitnya 37 jenazah akibat serangan itu. Sebelumnya, mereka melaporkan 27 orang meninggal dunia.

Seorang dokter di rumah sakit Al Aqsa mengatakan serangan Israel lainnya terjadi sebelum fajar, menewaskan enam orang di sebuah rumah di kamp pengungsi Nuseirat. Sementara itu, para saksi melaporkan tembakan artileri berat ke kamp Bureij dan Al Maghazi di wilayah yang sama.

Pesawat-pesawat tempur Israel juga melancarkan serangan di wilayah timur dan tengah Rafah, kota paling selatan Gaza.

Serangan terhadap sekolah tersebut terjadi setelah Israel mengumumkan strategi militer baru di Gaza tengah untuk melawan kelompok militan yang mengandalkan taktik gerilya dan tabrak lari. Israel mengatakan mereka tidak akan berhenti berperang selama perundingan gencatan senjata.

Kiriman serupa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *