Jakarta, prestasikaryamandiri.co.id – Masyarakat dunia berduka atas kecelakaan yang menimpa Presiden Iran Ayatollah Ibrahim Raisi, Minggu (19/5/2024). Helikopter presiden jatuh akibat cuaca buruk di kawasan Jolfa di pegunungan Azerbaijan Timur.

Sepeninggal presiden, Dewan Wali yang dipimpin Ayatollah Ali Khamenei menyusun enam nama pengganti Raisi. Siapa pun? Berikut biografi enam calon presiden Iran.

Lahir pada tanggal 23 Agustus 1961, Mohammad Bagher Ghalibaf adalah politisi terkenal di Iran dengan latar belakang militer yang kuat. Ghalibaf memulai karirnya dengan mendaftar menjadi tentara dan berpartisipasi dalam Perang Iran-Irak tahun 1980-1988.

Pada tahun 1996, Ghalibaf dipromosikan menjadi jenderal dan menerima gelar master di bidang ilmu geopolitik. Pada tahun 1998, Ghalibaf diangkat menjadi komandan Angkatan Udara Korps Garda Revolusi Islam. Kemudian pada tahun 2001, Ghalibaf memantapkan ilmunya dengan memperoleh gelar doktor bidang geopolitik dari Universitas Tarbijat Modares di Teheran.

Menyusul protes mahasiswa Iran, Pemimpin Tertinggi Iran Ali Khamenei menunjuk Ghalibaf sebagai kepala polisi. Pada tahun 2003, Ghalibaf kembali sukses dalam gerakan mahasiswa tak berdarah.

Saeed Jalili Saeed Jalili, lahir pada tanggal 6 September 1965, dikenal di Iran sebagai politisi dan negosiator nuklir Iran. Jalili meraih gelar doktor ilmu politik di Universitas Imam Sadeq dan mengajar ilmu politik di Universitas Imam Sadeq sejak tahun 2000.

Perjalanan karirnya diawali sebagai dosen di tempat mengajar sebelumnya. Kemudian, pada tahun 1989, Jalili menjabat sebagai direktur pada Kantor Pengawasan Kementerian Luar Negeri.

Pada tahun 2001, Jalili diangkat sebagai direktur senior perumusan kebijakan di kantor tersebut dan pada tahun 2002 menjadi anggota Dewan Keamanan Nasional Tertinggi. Tak hanya itu, Jalili juga diberi jabatan Wakil Menteri Luar Negeri dan Sekretaris Dewan.

Massoud Pezeshkian, lahir 29 September 1954, adalah satu-satunya kandidat reformis yang mewakili Tabriz di parlemen Iran. Pezheshkian menjabat sebagai rektor Universitas Ilmu Kedokteran Tabriz selama tujuh tahun. Dikenal sebagai ahli bedah jantung.

Pezehskian saat ini menjadi anggota Parlemen Iran dari Tabriz. Selain itu, dia adalah anggota Masyarakat Persahabatan Iran-Turki. Pezheshkian didukung oleh Pemimpin Tertinggi Ali Khamenei sebagai calon langsung presiden 2024 menggantikan Raisi.

Mostafa Pourmohammadi Mustafa Pourmohammadi adalah seorang ahli yurisprudensi Islam, politisi dan jaksa. Mashad belajar hukum di Qom dan Teheran dan memperoleh gelar hukum tingkat keempat yang setara dengan gelar doktor.

Selama karir politiknya, Pourmohammadi menjabat sebagai pengacara di Pengadilan Revolusi pada tahun 1979-1986 dan pada tahun 1986 menjabat sebagai pengacara di Pengadilan Revolusi di Markas Besar Militer Daerah Barat. 

Selain itu, Pourmohammadi diberi beberapa jabatan wakil menteri, termasuk Wakil Menteri Intelijen pada tahun 1987 dan Wakil Menteri pada tahun 1997–1999.

Alireza Zakani Alireza Zakani lahir pada tanggal 3 Maret 1966 dan menjabat sebagai Walikota Teheran sejak tahun 2021. Zakani juga terpilih sebagai Wakil Menteri Rakyat kota Qom pada Dewan Permusyawaratan Islam ke-11 mulai tahun 2020.

Zakani mencalonkan diri sebagai presiden pada tahun 2013 dan 2017 tetapi didiskualifikasi oleh badan pemerintahan. Zakani kemudian terpilih sebagai calon presiden pada tahun 2021, namun memilih mundur dan memilih Raisi.

Amir Hossein Ghazizadeh-Hashemi Wakil Presiden Iran Amir Hossein Ghazizadeh-Hashemi berpeluang kuat menggantikan Raisi sebagai Presiden. Lahir pada tanggal 14 April 1971, beliau menjabat sebagai Wakil Presiden saat ini, dipilih oleh Dewan Pembina menggantikan Raisi.

Konstitusi Republik Revolusi Islam Iran menyatakan bahwa jika seorang presiden meninggal saat menjabat, wakil presiden pertama akan mengambil alih jabatan tersebut dengan persetujuan Pemimpin Tertinggi Ali Khamenei.

Kiriman serupa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *