Garut, prestasikaryamandiri.co.id – Keluarga Ustaza Neneng (53) yang membunuh dan merampok keponakannya Otang (31) menuntut hukuman mati bagi pelakunya. Pasalnya, peristiwa tragis tersebut meninggalkan trauma mendalam yang berkepanjangan bagi keluarga korban. 

Otang ditangkap polisi, namun nyawa Nenen tidak bisa dipulihkan. Akibatnya, anak-anak korban menghabiskan sisa hidupnya tanpa orang tua.

Peristiwa tersebut dilaporkan oleh anak korban Kartina (20) di Desa Badega. Desa Chipangramatan Distrik Chikajan Kabupaten Garut Ia dikabarkan bertemu di rumah adiknya di Jawa Barat.

Di samping itu, Kartina dengan senang hati menangkap penjahat yang membunuh ibunya. Namun, Luka yang begitu dalam sulit disembuhkan, apalagi jika pelakunya masih memiliki hubungan keluarga.

“Saya bersyukur dia bisa menangkap pelakunya, meski kabur jauh di Kalimantan. Tapi kami menyerukan pembela hak asasi manusia untuk memberikan hukuman mati kepada pelaku kejahatan tersebut,” kata Kartina, Sabtu (25/5). . 

Ia juga menjelaskan, saat kejadian kondisi kakaknya adalah korban dan kondisinya sudah pulih namun ia jatuh sakit setelah mendengar kabar pelaku telah ditangkap.

Namun menurut Kartina, Komisi Perlindungan Anak Daerah Indonesia (KPAID); Pihak lain seperti Tasikmalaya bersedia memberikan layanan kesehatan jiwa dan mengirimkan psikolog. 

Sementara itu, situasi di rumah duka di Desa Leuviletak tempat kejadian perkara masih dalam garis polisi. Selain itu, warga juga merasa kehilangan Neneng yang dikenal agamis dan biasa mengajar mata pelajaran Islam kepada anak-anak dan masyarakat setempat. 

“Iya, korban adalah seorang guru dan pengajar mengaji di wilayah ini. Ya, kami (warga setempat) sangat berterima kasih atas kabar ditangkapnya pelaku tersebut,” kata Ketua RT setempat, Cecep. Fermin. 

Berdasarkan pemberitaan sebelumnya, Neneng ditemukan tewas dalam genangan darah setelah dirampok dan dibunuh oleh sepupunya Otang. 

Kamis malam (09/05/2024), polisi berhasil menangkap Otanang di kawasan Ketapang, Provinsi Kalimantan Barat. Otang pernah menjadi buronan karena berusaha melarikan diri setelah membunuh Nenen.

Kiriman serupa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *