Jakarta, Peridasat.com – Mantan Wakil Menteri Luar Negeri Dino Patti Jalal memberikan pandangannya tentang sikap Indonesia terhadap konflik Iran dan Israel. Meski Indonesia berprinsip politik luar negeri yang independen dan aktif, Dino menilai keterlibatan Indonesia dalam konflik Timur Tengah masih terbatas.
Dalam diskusi online, Senin (15/4/2024), Dino menjelaskan, Indonesia secara umum berada di urutan kedua dalam konflik Timur Tengah.
“Untuk konflik di Timur Tengah, Indonesia dan negara-negara Asia Tenggara cenderung bermain di lapis kedua. Lapis pertama biasanya didominasi Amerika Serikat, Norwegia, atau negara-negara Arab,” kata Dino.
Dino menambahkan, tidak semua negara di Asia Tenggara secara khusus fokus pada peningkatan konflik di Timur Tengah.
“Di Asia, ada masyarakat yang sangat fokus pada Timur Tengah, namun ada pula yang tidak peduli dengan apa yang terjadi di Timur Tengah,” imbuhnya.
PBB Mengenai peran Dewan Keamanan, Dino meragukan kemampuan dewan dalam mencari solusi mengingat sejarahnya. Contohnya adalah konflik antara Israel dan Palestina, dimana upaya PBB seringkali terhambat oleh veto AS.
“Dengan Amerika Serikat, Inggris, dan Prancis diadu dengan Rusia dan China di PBB, maka resolusi yang efektif tidak mungkin tercapai. Banyak yang melihat Iran sebagai ancaman, namun Indonesia melihatnya sebagai sekutu,” jelas Dino. .
Oleh karena itu, dengan adanya bentrokan antara dua pihak yang berlawanan, kecil kemungkinan resolusi efektif akan dihasilkan oleh Dewan Keamanan PBB. Amerika Serikat memandang Iran sangat ideologis. Jadi, jika ada pihak pemerintah yang mencoba memanjakan Iran, maka akan dikritik. Lanjut Dino.