Banjarmasin, prestasikaryamandiri.co.id – Jumlah pemuda yang disebut-sebut mabuk batu kecubung di Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, terus bertambah dari semula hanya 44 orang, kini bertambah menjadi 47 orang. Menanggapi hal tersebut, Pemerintah Kota Banjarmasin (. Pemkot) juga meminta orang tua meningkatkan pengawasan terhadap aktivitas anaknya.
Jumlah remaja korban miras kecubung yang dirawat di RSJ Sambang Lihum Banjarmasin terus meningkat.
Awalnya jumlah korban akibat miras kecubung mencapai 44 orang, namun kini bertambah menjadi 47 orang dengan dua orang diantaranya meninggal dunia.
Pemerintah Kota Banjarmasin melalui Sekretaris Daerah Banjarmasin Ikhsan Budiman mengatakan, terus meningkatnya jumlah korban akibat miras kecubung perlu mendapat perhatian serius dari semua pihak.
Tidak hanya pemerintah daerah, masyarakat korban setempat hingga lapisan terkecil pun harus berperan untuk mencegah bertambahnya jumlah korban.
“Semuanya akan saya komentari sejujurnya, baik kecubung maupun minuman lainnya. Nah, yang ingin saya sampaikan ini, peran serta aktif dari para pemangku kepentingan di masyarakat, masing-masing bagian terkecilnya adalah kepala desa, kemudian RT, lalu “RW, pimpinan daerah jaga diri,” kata Ikhsan kepada prestasikaryamandiri.co.id saat ditemui di Balai Kota Banjarmasin, Sabtu (13/7/2024).
Menurutnya, untuk mencegah jumlah korban terus meningkat, peran terpenting adalah peran kontrol setiap orang tua terhadap aktivitas anaknya.
Ikhsan meminta kepada seluruh orang tua di wilayah Banjarmasin untuk meningkatkan pengawasan terhadap komunikasi anak, terutama yang memiliki anak di usia muda.
Kemudian juga di lingkungan keluarga, orang tua yang mengatur anaknya, kalau ada gejala yang tidak normal bisa melaporkan, bisa memantau, bisa mendisiplinkan anaknya, tambahnya.
Sementara itu, Pemerintah Kota Banjarmasin juga meminta warga, khususnya para orang tua, agar segera mengirim mereka ke puskesmas setempat di daerah mana pun jika mereka melihat pekerjaan anaknya tidak normal, agar bisa mendapatkan pertolongan medis sesegera mungkin. .