Jakarta, prestasikaryamandiri.co.id – Menjatuhkan Jumara atau Jamra (KBBI) saat menunaikan ibadah haji di Mekkah merupakan bagian penting dari rangkaian ritual yang dilakukan para jamaah haji. Ritual ini merupakan simbol penolakan godaan dan menguatkan keberanian menghadapi cobaan yang diberikan Allah.

Menurut tradisi Islam, melempar hari Jumat pada tiga tiang berarti setan mencoba tiga kali terhadap Nabi Ibrahim yang pergi ke Mina untuk memenuhi perintah pengorbanan Nabi Ismail, putra Allah.

Rajam dimulai pada hari Idul Adha dan berlangsung selama tiga hari yaitu tanggal 10 Dzulhijjah, dan tiga hari Tasyriq yaitu tanggal 11, 12 dan 13 Dzulhijjah. Pada tanggal 10 Dzulhijjah, rajam dapat dilakukan setelah tengah malam, terutama setelah matahari terbit. Peziarah melempar tujuh batu ke masing-masing tiga pilar yang melambangkan setan, sambil mengucapkan Takbir pada setiap lemparan.

Calon jamaah hendaknya mengetahui tata cara keluar dari juri, agar ibadahnya di tempat suci sempurna di sisi Allah Ta’ala sebagai berikut.

Untuk melempar Juma Kubra atau Aqaba harus melempar kerikil sebanyak tujuh kali dan tidak ada lagi yang diperbolehkan. Proses pelemparan juma dilakukan dengan membaca doa wajib lempar juma dan mengambil satu buah batu pada setiap lemparan.

Bismillah Allahu Akbar

Artinya: “Dengan nama Allah dan dengan nama Allah SWT”.

Pelemparan jumat dilakukan dengan cara melempar batu ke arah tembok marma. Pastikan batu menyentuh dinding marmer sebelum masuk ke dalam lubang. Dalam melakukan pelemparan juri, lemparlah batu dengan sopan, tanpa emosi, tanpa saling merugikan jemaah secara fisik, dan tanpa berebut jarak antar anggota jemaah.

Membaca takbir dan talbiya setelah berangkat hari Jumat.

Kiriman serupa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *