Jakarta, prestasikaryamandiri.co.id – Diet puasa intermiten merupakan diet bebas rasa sakit yang banyak dilakukan, termasuk binaragawan Ade Rai.

Banyak diet berfokus pada apa yang harus dimakan, namun puasa intermiten adalah tentang kapan harus makan. Diet ini bisa dibilang cukup mudah untuk diterapkan, Anda hanya perlu mengatur waktu makan dan makan pada waktu tertentu.

Ahli saraf Johns Hopkins, Mark Mattson, yang telah mempelajari puasa intermiten selama 25 tahun, mengatakan tubuh kita telah beradaptasi untuk tidak makan selama berjam-jam, bahkan berhari-hari atau lebih.

Diet ini sama efektifnya dengan diet rendah kalori karena mengurangi jumlah kalori yang dikonsumsi sehingga membantu menurunkan berat badan.

Diet puasa intermiten mungkin tidak aman bagi sebagian orang karena melewatkan makan mungkin bukan cara terbaik untuk menjaga berat badan selama kehamilan atau menyusui.

Jika Anda memiliki batu ginjal, gastroesophageal reflux, diabetes atau masalah kesehatan lainnya, disarankan agar Anda berkonsultasi dengan dokter sebelum memulai diet ini.

Saatnya diet puasa intermiten. Anda dapat memilih metode harian yang membatasi waktu makan Anda hingga enam hingga delapan jam sehari. Misalnya, Anda bisa berpuasa 16/8, makan delapan jam, dan berpuasa 16 jam.

Ada beberapa metode puasa intermiten, namun semuanya bergantung pada pemilihan makanan teratur dan jangka waktu puasa.

Anda juga bisa melakukan puasa 5:2, biasanya makan lima kali seminggu dan berpuasa dua kali seminggu.

Anda juga bisa mengonsumsi makanan biasa, namun hanya selama delapan jam setiap hari. Misalnya melewatkan sarapan, makan siang pada siang hari, dan makan malam pada jam 8 malam.

Sangat penting untuk mempertimbangkan jenis diet intermiten. Batasi waktu makan Anda dan untuk hasil terbaik, lakukan lebih awal, antara pukul 07.00 hingga 15.00 atau antara pukul 10.00 hingga 18.00, jika tidak larut malam.

Kiriman serupa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *