JAKARTA, prestasikaryamandiri.co.id – Sekjen PDIP Hasta Cristianto tampak kesal usai diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) atas dugaan suap pengangkatan anggota DPR 2019-2024 dengan tersangka Aaron Masiko, Senin (10), Anda akan tiba . /6/2024) sore hari.

Awalnya, Hestu mengeluhkan tindakan inspektur CPC yang mengabaikannya.

Nada bicaranya meninggi setelah melalui Kusnadi negaranya ia berbicara soal penyitaan ponsel pribadinya. Gisto mengaku berargumentasi bahkan mengutip ketentuan saksi dalam Kitab Undang-undang Hukum Acara Pidana (KPK).

“Akhirnya saya putuskan pemeriksaan dilanjutkan di lain waktu,” kata Hasto kepada wartawan.

Sehari kemudian, Hasto melalui pengacaranya Rony Thalapsi melaporkan Rosa Porba Bekta ke Dewan Pengawas (Divas) KPK. Dalam laporannya, Rooney menambahkan tangkapan layar momen Rosso Porbo diantar Bekti Kusnadi di lobi Istana Merah Putih.

Belum cukup, kubu Hasto kembali mengadu ke aparat di Komnas HAM dan Bareskrim Mabes Polri. Namun belakangan diketahui laporan tersebut dibantah di Borescrim dan kubu Hasto diminta menggelar sidang pendahuluan.

Hal ini menimbulkan pertanyaan, mengapa Camp Hestoo begitu bertekad mempertanyakan langkah yang dilakukan para bos?

Dalam penyelidikan lebih lanjut, Komisi Pemberantasan Korupsi menemukan petunjuk baru keberadaan Aaron Masiko pasca penyitaan ponsel Hestu. Politisi asal Kota Yogyakarta ini menjadi simpul penting dalam pelarian Harun Masiko.

Sumber orang dalam kepada prestasikaryamandiri.co.id mengatakan, penyidik ​​yang menuntut penyitaan adalah Rossa Purba Bekti.

Meski tidak menyebutkan lokasi pastinya, sumber dalam menyebutkan Aaron Masiko tidak berada di luar negeri.

Sumber orang dalam kepada prestasikaryamandiri.co.id, Jumat (14/6/2024): “Informasinya masih di dalam (dalam negeri).

Kiriman serupa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *