Jalur Gaza, prestasikaryamandiri.co.id – Pemimpin Hamas Palestina, Ismail Haniyeh, menegaskan kematian tiga putra dan empat cucunya akibat serangan udara Israel tidak akan mempengaruhi perundingan gencatan senjata di Gaza.

Israel membenarkan bahwa pembunuhan itu terjadi ketika negosiasi gencatan senjata sementara sedang berlangsung di Kairo.

Negosiasi yang ditengahi Amerika Serikat, Mesir, dan Qatar telah berlangsung sejak akhir pekan lalu.

Berbicara kepada Al Jazeera, Haniyeh mengatakan serangan yang juga menewaskan empat cucunya itu merupakan upaya untuk mengubah sikap negosiasi Hamas. “Jika (Israel) mengira hal ini akan membuat Hamas mengubah posisinya, mereka hanya membayangkan saja,” ujarnya.

Presiden AS Joe Biden mengatakan Hamas harus mengambil sikap terhadap proposal gencatan senjata terbaru, yang menurut milisi sedang dipelajari.

Sekutu internasional utama Israel, Amerika Serikat, juga meningkatkan tekanan terhadap Perdana Menteri Benjamin Netanyahu untuk menyetujui gencatan senjata, meningkatkan jumlah bantuan yang mengalir ke Jalur Gaza dan membatalkan rencana serangan terhadap kota Rafah di selatan.

Biden menyebut tindakan Netanyahu dalam perang itu sebagai tindakan yang salah. Dia juga mengatakan Israel tidak mengizinkan bantuan yang cukup masuk ke Jalur Gaza.

Meski ada seruan gencatan senjata, Israel tetap melanjutkan serangannya ke Jalur Gaza, khususnya di wilayah bagian selatan, pada Kamis pagi (11/4/2024).

Anggota pemerintah Israel, Benny Gantz, mengatakan Hamas telah dikalahkan secara militer. Namun, ia yakin Israel akan terus melawan apa yang tersisa, bahkan hingga bertahun-tahun mendatang.

Kiriman serupa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *