Jakarta, prestasikaryamandiri.co.id – Harga emas turun lebih dari 1% pada sesi perdagangan Kamis (13 Juni 2024). Pasalnya, pasar emas dilanda aksi ambil untung setelah data harga produsen AS menunjukkan lebih rendah dari perkiraan.
Menurut CNBC International, pada hari Jumat (14 Juni 2024), harga emas spot turun lebih dari 1% menjadi 2,299.61 USD/ounce. Sementara itu, harga kontrak emas berjangka AS turun 1,7% menjadi 2,315.4 USD.
Harga produsen AS secara tak terduga turun pada bulan Mei di tengah rendahnya biaya energi. Hal ini menunjukkan inflasi mereda setelah meningkat tajam pada kuartal I.
“Ketidakmampuan emas untuk mempertahankan keuntungan berdasarkan data bullish minggu ini menunjukkan meluasnya aksi ambil untung,” kata Tai Wong, pedagang logam independen yang berbasis di New York.
Pada Rabu (6/12/2024), The Fed mempertahankan suku bunganya tidak berubah dan diperkirakan hanya akan menurunkan suku bunga satu kali pada tahun 2024, meskipun ada kemajuan dalam inflasi.
Hal ini karena pertumbuhan dan pengangguran berada pada tingkat yang lebih baik daripada yang dianggap berkelanjutan oleh bank sentral AS dalam jangka panjang.
Suku bunga yang lebih tinggi meningkatkan biaya peluang untuk memegang emas batangan yang tidak menguntungkan.
Namun, harga pasar mata uang menunjukkan para pedagang telah meningkatkan taruhan mereka terhadap ekspektasi pelonggaran kebijakan Fed akhir tahun ini, dari 40 bps sebelum data PPI dirilis.
Sementara itu, harga logam mulia lainnya, khususnya perak spot, turun 2,8% menjadi $28,88 per ounce, platinum melemah 1,3% pada $951,30 dan paladium disesuaikan 2,1% turun menjadi 887,5 USD.