JAKARTA, prestasikaryamandiri.co.id – Ministry of Ungentlemanly Warfare (2024) yang akan segera tayang di bioskop Indonesia merupakan perpaduan klasik antara film perang dan komedi yang menghibur. Disutradarai oleh Guy Ritchie, film ini menampilkan sisi lain dari Perang Dunia II dengan aksi yang memadai dan sentuhan humor.

prestasikaryamandiri.co.id berkesempatan menghadiri pemutaran perdana The Ministry of War Ungentlemanly pada Rabu (5/9/2024). Meski terkesan seperti film perang klasik yang menampilkan dominasi pasukan Sekutu, khususnya Inggris, namun film berdurasi 120 menit ini tetap menghibur dan tidak membuat penonton bosan.

Berdasarkan kisah nyata Operation Postmaster, sebuah operasi rahasia yang dilakukan oleh Perdana Menteri Inggris Winston Churchill untuk menggagalkan rencana Nazi, Ministry of Gentlemanly Warfare menceritakan tentang sekelompok pasukan khusus yang dipimpin oleh Gus March-Phillips (diperankan oleh Henry Cavill). dalam upayanya untuk menyabotase kapal feri antara Amerika Serikat dan Jerman.

Gus memimpin tim yang terdiri dari Henry Hayes (Hero Fiennes Tiffin), Freddie Alvarez (Henry Golding), Anders Lassen (Alan Ritchson) dan Geoffrey Appleyard (Alex Pettyfer). Tuan Heron (Bobs Olusanmokun) dan Marjorie Stewart (Aiza ​​​​​​​​Gonzalez) mempunyai motivasi masing-masing dalam menenggelamkan kapal selam Jerman untuk melenyapkan Nazi demi mengamankan jalur distribusi logistik dan jalur akses pasukan Sekutu. Kantor Perang dengan Tidak Gentlemanly (2024). – (Shindwara/-)

Salah satu kekuatan terbesar film ini adalah kemampuan Guy Ritchie dalam menciptakan suasana menyenangkan tanpa mengabaikan unsur dramatis dalam cerita. Meski War Office Ungentlemanly tidak mengikuti cerita secara persis, namun hal tersebut tidak mengurangi daya tariknya sebagai film bertema Perang Dunia II.

Seperti yang sering terjadi pada film-film Ritchie, The Ministry of Chivalrous War menampilkan adegan aksi yang seru. Adegan pertarungan dipentaskan dengan apik melalui adegan CGI yang menunjang keindahan film. Meski kali ini Ritchie tidak menggunakan teknik slow motion yang detail seperti Sherlock Holmes, namun film tersebut sukses menghibur penonton dengan adegan syutingnya.

Plot yang sederhana, dengan jumlah humor yang pas, membuat penonton dapat mengikuti alur film dengan baik. Sedangkan untuk akting, masing-masing aktor berhasil membangun kharismanya masing-masing. Misalnya saja Cavill sebagai hero percaya diri, lalu Ritchson yang menghadirkan pendekar tangguh ala Rambo dengan panah dan belati.

Tatapan tajam González menjadi daya tarik dalam film ini, meski terkesan stereotip. Karakter sekunder seperti Winston Churchill (Rory Kinnear) dan Ian Fleming (Freddie Fox) pun membuat penonton ingin mengetahui kisah nyata yang diadaptasi dari film ini.

Secara keseluruhan, The Ungentlemanly War Office merupakan film yang seru untuk dinikmati. Dengan aksi seru dan arahan cerdas dari Guy Ritchie, film ini berhasil memberikan pengalaman sinematik yang menyenangkan bagi penontonnya.

Kiriman serupa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *