Jakarta, prestasikaryamandiri.co.id – Nilai impor Badan Pusat Statistik (BPS) mencapai US$ 19,4 miliar, meningkat 14,82% pada periode April 2024, namun turun 8,83% pada periode Mei 2023.
Deputi Statistik Produksi BPS M Habibullah mengatakan kenaikan impor migas turut menyumbang kenaikan nilai impor bulanan. Impor migas pada Mei 2024 sebesar US$ 2,75 miliar, turun 7,91% dari April 2024 atau 12,34% dari Mei 2023. Impor nonmigas meningkat sebesar US$ 16,65 miliar menjadi 19,65 miliar pada Mei 2024. % dibandingkan April 2024 atau 8,23% dibandingkan Mei 2023.
Habibullah dalam konferensi pers di Gedung BPS Jakarta, Rabu (19/6/2024), mengatakan, penurunan impor migas disebabkan oleh penurunan barang kendaraan dan bagiannya, besi dan baja, mesin dan peralatan mekanik serta bagiannya. ” .
Berdasarkan konsumsi barangnya, impor dibagi menjadi tiga kelompok. Pertama, nilai impor barang konsumsi mencapai US$ 1,73 miliar pada Mei 2024. Jika dibandingkan secara bulanan meningkat sebesar 20,59%, sedangkan jika dibandingkan periode yang sama tahun 2023 mengalami penurunan sebesar 16,19%.
Kedua, impor bahan baku/penolong sebesar US$ 14,16 miliar pada Mei 2024. Terjadi peningkatan sebesar 12,46% dibandingkan bulan sebelumnya dan penurunan sebesar 7,51% dibandingkan Mei 2023.
โBahan baku penolong menyumbang 72,97% dari total impor pada Mei 2024,โ ujarnya.
Ketiga, impor barang modal meningkat menjadi US$ 3,51 miliar pada Mei 2024. Terjadi peningkatan dari bulan sebelumnya, kontraksi sebesar 10,13% secara tahunan.
Di antara sepuluh kelompok besar komoditas migas pada bulan Mei 2024, hanya kelompok serealia yang mengalami penurunan sebesar US$ 49,5 juta (7,70 persen) dibandingkan bulan April 2024. Pada saat yang sama, pertumbuhan mesin/peralatan mekanik dan komponennya paling besar. , US$ 670,3 juta (30,17%).
Tiga negara pemasok impor nonmigas terbesar pada Januari-Mei 2024 adalah Tiongkok US$27,10 miliar (35,45%), Jepang US$5,35 miliar (6,99%), dan Thailand US$4,08 miliar (5,35%). Impor nonmigas dari ASEAN sebesar US$ 13,44 miliar (17,58%) dan Uni Eropa sebesar US$ 4,90 miliar (6,41%).ย