JAKARTA, prestasikaryamandiri.co.id – PT Wulandari Bangun Lakshana Tbk (BSBK), emiten real estate lokal asal Kalimantan Timur (Kaltim) pengelola Balikpapan Superblock (BSB) akan meraup pendapatan 500 miliar pada 2024 melalui penjualan 212 unit apartemen di tengah pesatnya pertumbuhan ekonomi. pengembangan ibu kota negara (IKN). IDR menargetkan pendapatan.

“Untuk memperkuat portofolio bisnis, BSBK terus memperluas cakupan operasinya,” kata Direktur PT Wulandari Bangun Lakshana Tbk Daniel Wirawan dalam keterangan resminya, Sabtu (20/4/2024).

BSBK mengoperasikan kawasan bisnis terpadu yang terdiri dari beberapa hotel antara lain pusat perbelanjaan, Hotel Grand Jatra bintang 5, Hotel Pentacity bintang 4, Hotel Astara dan Hotel J Icon bintang 2 serta sekolah internasional. , apartemen, sarana olah raga air, pusat olah raga dan hiburan serta pantai di Kalimantan Timur.

Selain fokus pada penjualan apartemen, BSBK juga akan menambah 53 kamar Pentacity Hotel pada tahun 2024 sehingga total kamar menjadi 197 kamar. “Pada tahun 2023, Pencity Hotel hanya memiliki 144 kamar jika kita menambah 41 kamar,” ujarnya. .

Pada tahun 2023, BSBK dapat meningkatkan okupansi Pentacity Mall dan Evak Mall menjadi 86,81% dibandingkan 80,78% pada tahun 2022. tahun “Kami berencana meningkatkan okupansi Pencity Mall dan Evac Mall masing-masing menjadi 90% dan 99,5% pada tahun 2024,” imbuhnya.

Pada tahun 2023, emiten milik perusahaan Christopher Sumasto mencatatkan pendapatan operasional Tigia sebesar Rp347 miliar, naik 31% dari tahun 2022 sebesar Rp265 miliar. Penjualan segmen tersebut meningkat sebesar 60% sementara pendapatan sewa meningkat sebesar 27%. “Peningkatan pendapatan penjualan dan sewa karena berakhirnya pandemi dan dampak dari pembangunan IKN,” kata Daniel.

Laba usaha tahun 2023 mencapai Rp 110 miliar, meningkat 38,71% dari tahun 2022 sebesar Rp 79 miliar. Laba bersih mencapai Rp39 miliar pada tahun 2023, meningkat 895,81% dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp3 miliar. “Peningkatan laba bersih ini disebabkan oleh kinerja operasional yang lebih baik dan efisiensi biaya keuangan,” jelasnya.

Total aset pada tahun 2023 tidak berubah yaitu sebesar Rp 2.494 triliun dibandingkan tahun 2022 sebesar Rp 2.521 triliun. Sedangkan modal meningkat menjadi Rp1,686 triliun, meningkat 2,41% dari tahun sebelumnya Rp1,646 triliun.

Kiriman serupa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *