Jakarta, prestasikaryamandiri.co.id – Salah satu penyakit yang menyebabkan kematian terbanyak pada jamaah haji adalah penyakit jantung. Menurut dokter penanggung jawab Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah dr Mohimin Munizo, banyak jemaah haji yang sakit dirujuk ke RS KKHI dan Arab Saudi dengan keluhan serangan jantung.
Jemaah haji yang menderita penyakit jantung atau memiliki faktor risiko penyakit jantung ternyata bisa melancarkan ibadah haji. Oleh karena itu, berikut delapan tips menunaikan ibadah haji yang aman bagi jamaah yang memiliki riwayat penyakit jantung.
1. Periksa kesehatan jantung sebelum keberangkatan Untuk menghindari risiko serangan jantung, sebaiknya jemaah menjalani tes jantung, seperti elektrokardiogram (EKG) sebelum keberangkatan. Tes ini bertujuan untuk mendeteksi penyakit jantung sejak dini.
2. Rutin meminum obat Jamaah haji yang sedang menjalani pengobatan penyakit jantung koroner atau gagal jantung harus rutin dan tepat waktu meminum obat yang diresepkan oleh dokter. Jika obat habis saat menunaikan ibadah haji, segera laporkan ke petugas kesehatan. Tenaga kesehatan haji (TKH) dapat meminta tambahan obat di gudang obat atau berkonsultasi dengan dokter spesialis di KKHI agar pengobatan dapat dilanjutkan.
3. Waspada Bila Merasakan Gejala Jemaah haji hendaknya waspada jika merasakan gejala seperti nyeri hebat di dada kiri menjalar ke leher, rahang, bahu, sesak napas, kelelahan luar biasa, keringat dingin, dan nyeri ulu hati. Jika Anda mengalami gejala-gejala tersebut, segera dapatkan bantuan dari dokter terdekat.
4. Hindari aktivitas fisik yang berat Kelelahan bisa memicu serangan jantung. Sesuaikan aktivitas fisik dengan kemampuan setiap orang. Penggunaan kursi roda dianjurkan bagi jamaah haji yang memiliki riwayat penyakit jantung agar terhindar dari rasa lelah.
5. Minumlah sebelum haus Cuaca di Mekah sangat ekstrim, mencapai 42 derajat Celcius. Anggota Kongres harus minum air secara teratur untuk menghindari dehidrasi. Bagi jamaah yang mempunyai gangguan jantung berat, takaran air yang dianjurkan dokter harus diperhatikan.
6. Memakai alat pelindung diri Untuk menghindari paparan sinar matahari secara langsung, peserta hendaknya membawa alat pelindung diri (APD), seperti payung, topi, kaca mata, dan masker saat berada di luar pada siang hari.
7. Mengatur ritme atau pola aktivitas sehari-hari Dianjurkan bagi seluruh jemaah haji untuk mengatur ritme atau pola aktivitas sehari-hari selama menunaikan ibadah haji. Tujuannya agar tidak mengalami kelelahan.
8. Utamakan kesehatan Jika peserta yang memiliki riwayat penyakit jantung merasa lelah, segera cari tempat yang teduh untuk beristirahat dan banyak minum air putih.