JAKARTA, prestasikaryamandiri.co.id – Banyak orang yang kerap mengalami kram kaki saat tidur malam. Kondisi ini dapat membuat pergerakan menjadi sulit dan mempengaruhi kualitas tidur.

Kram kaki merupakan sensasi nyeri yang terjadi ketika otot kaki tiba-tiba menegang, biasanya pada malam hari. Jika sering terjadi, sebaiknya konsultasikan ke dokter untuk penanganan lebih lanjut.

Namun sebelum hal itu terjadi, ada baiknya Anda mempelajari beberapa faktor penyebab kram kaki saat Anda tidur malam, dilansir Medical News Today, Senin (3/6/2024).

1. Kelelahan Otot: Aktivitas berlebihan menyebabkan otot menjadi lelah akibat kontraksi yang berlebihan dan tidak dapat berfungsi secara normal. Kram kaki bisa disebabkan oleh otot kaki yang tidak teregang.

2. Postur tubuh: Berbaring dengan cara tertentu dapat menghambat aliran darah dan juga dapat menyebabkan kram kaki. Posisi tidur yang tidak nyaman, seperti kaki yang terlalu ditekuk.

3. Dehidrasi Kekurangan cairan dalam tubuh dapat menyebabkan otot kaki menegang dan berkontraksi. Adanya gangguan elektrolit dan mineral dalam tubuh, seperti kekurangan kalium, magnesium, kekurangan kalsium, kekurangan vitamin B12, dll.

4. Cuaca dingin: Tubuh tidak dapat mentoleransi cuaca dingin, yang dapat menyebabkan vasokonstriksi. Saat cuaca dingin, pembuluh darah menyempit untuk menahan panas tubuh. Akibatnya, suplai darah ke otot berkurang hingga menyebabkan kram kaki.

5. Kram kaki saat hamil lebih sering terjadi pada wanita hamil, dan penelitian menunjukkan bahwa kehamilan dapat menyebabkan kram kaki lebih sering, kemungkinan karena penambahan berat badan dan berkurangnya sirkulasi.

6. Berdiri seharian Orang yang menghabiskan banyak waktu berdiri setiap hari lebih mungkin mengalami kram kaki dibandingkan mereka yang banyak duduk.

7. Kurang melakukan peregangan Gaya hidup saat ini (kebanyakan berada di depan komputer dan layar) mengurangi panjang dan fleksibilitas otot dan tendon, yang dapat menyebabkan kram.

8. Efek samping pengobatan Banyak jenis obat yang mengindikasikan kram otot sebagai efek sampingnya. Hanya sedikit di antaranya yang berhubungan langsung dengan kram kaki, namun ada juga yang lebih parah, seperti sukrosa besi intravena (venofer).

Kiriman serupa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *