Jakarta, prestasikaryamandiri.co.id – Platform berbagi video YouTube kini mulai dimanfaatkan sebagian masyarakat untuk berbagi pembelajaran mengedit gambar porno menggunakan kecerdasan buatan (AI). Bukan main-main, menurut Forbes, ada lebih dari 100 studi video yang menunjukkan betapa mudahnya memanipulasi gambar dalam film porno dengan AI.
Saat ini, YouTube tidak menawarkan alat nudifier di platform mereka. Selain itu, mereka juga memiliki undang-undang yang sangat ketat terkait konten yang secara jelas menampilkan pornografi.
Sayangnya, ada lebih dari 100 video di YouTube tentang perempuan telanjang, kata Forbes, seperti dilansir prestasikaryamandiri.co.id, Jumat (19/4/2024).
Video petunjuk di YouTube telah disalahgunakan untuk tujuan penindasan. Forbes melaporkan bahwa siswa sekolah menengah di Spanyol dan New Jersey, Amerika Serikat, sengaja mengambil foto terbuka teman-teman sekelasnya.
Dia menangkap gambar yang belum pernah diekspos. Baru-baru ini, pada tahun 2023, seorang psikiater anak dijatuhi hukuman 40 tahun penjara karena menggunakan kecerdasan buatan untuk membuat gambar pelecehan seksual terhadap anak. Hal ini dimungkinkan karena Anda belajar melalui YouTube.
“Di era digital ini, sungguh mengejutkan menyadari bahwa gambar dapat diambil dan dimanipulasi tanpa izin untuk tujuan ilegal dan berbahaya,” kata Forbes.
Signy Arnason, direktur eksekutif Pusat Perlindungan Anak Kanada, mengatakan dia prihatin dengan apa yang terjadi di YouTube. Ia mengatakan siapa pun bisa dengan mudah mengunduh video ilegal.
“Di YouTube dan di hasil Google Penelusuran, video atau karya pendidikan dengan topik yang mempromosikan program semacam ini mudah ditemukan,” keluhnya.
Menurut Forbes, masalahnya berhenti di YouTube. Mereka mengidentifikasi tiga aplikasi Android yang menawarkan penghapusan pakaian dari foto, termasuk “filter foto transparan” yang diunduh lebih dari 10 juta kali.