Jakarta, prestasikaryamandiri.co.id – Psikiater konsultan kecanduan Rumah Sakit Jiwa Samang Lihum (RSJ) sekaligus anggota Perhimpunan Dokter Spesialis Kesehatan Jiwa Indonesia (PDSKJI), dr Firdaus Yamani, mengungkapkan batu kecubung atau disebut juga Datura memiliki efek yang sama dengan Marivana. , yaitu halusinogen.
“Iya kecubung dan ganja sama-sama memiliki efek halusinogen,” kata dr Firdaus dalam media briefing bersama Ikatan Dokter Indonesia, Jumat (19/7/2024).
Efek tersebut dapat menimbulkan halusinasi, terutama halusinasi penglihatan. Efek halusinogen ini juga dapat membuat seseorang berbicara tidak jelas (tidak jelas) dan merasa gelisah.
“Ini halusinasi, terutama berupa visual atau bisa juga menyebabkan gangguan bicara saat tidur dan kesehatan, jadi efeknya hampir sama dengan ganja, karena sama-sama halusinogen,” kata dr Firdaus Yamani.
Meski efeknya mirip, namun senyawa kimia penyebab halusinasi pada kedua tanaman tersebut berbeda. Batu kecubung (Datura) mengandung senyawa yang disebut skopolamin yang bertanggung jawab atas efek halusinogen dan gangguan lainnya.
Sedangkan ganja (ganja) mengandung senyawa tetrahydrocannabinol (THC) yang menimbulkan efek halusinogen pada penggunanya. Jadi, meski kedua tanaman tersebut bisa menghasilkan efek serupa, namun bahan kimia yang dikandungnya berbeda.
Beda kandungan di dalamnya, kalau kecubung psikopolamine, kalau pakai ganja untuk binod, tutupnya.
Lebih lanjut Dr Firdaus menambahkan, efek penyembuhan kecubung dapat tercermin dalam jangka waktu yang berbeda. Efek samping bagi pasien yang pertama kali menggunakan batu kecubung mungkin akan hilang dalam waktu seminggu.
Sedangkan penggunaan batu kecubung secara berulang atau berkepanjangan dapat menyebabkan kerusakan otak yang lebih serius yaitu gangguan jiwa, perilaku tidak menentu, dan penurunan fungsi kognitif yang berarti menurunnya kemampuan berpikir dan mengolah informasi, jelasnya.