OSLO, prestasikaryamandiri.co.id – Seorang warga negara Norwegia yang terkait dengan perangkat komunikasi militer Hizbullah yang meledak di Lebanon dilaporkan hilang. Pihaknya meminta pihak berwenang Norwegia mengeluarkan surat perintah penangkapan pada Kamis (27/9/2024).

Badan Investigasi Kriminal Nasional (Krypos) Norwegia telah mengonfirmasi bahwa mereka telah mengirimkan informasi internasional tanpa mengidentifikasi individu.

Investigasi diluncurkan terhadap seorang pria Norwegia sehubungan dengan ledakan di Oslo pekan lalu. “Kasus orang hilang telah dibuka dan kami telah mengeluarkan surat perintah penggeledahan internasional terhadap orang tersebut,” kata Marie Elise Bunas Miher dari kepolisian Oslo. 

Diketahui bahwa ratusan pager dan walkie-talkie diledakkan di Lebanon minggu lalu. Sedikitnya 39 orang tewas dalam ledakan tersebut dan sekitar 3.000 orang luka-luka. 

Iran dan Hizbullah menyalahkan Israel atas serangan itu. Tel Aviv tidak membenarkan atau membantah tuduhan tersebut.

Sementara itu, pihak berwenang Bulgaria telah melancarkan penyelidikan setelah situs web Hongaria bernama Telex melaporkan bahwa Norta Global, sebuah perusahaan Norwegia yang terdaftar di Bulgaria, memesan peralatan tersebut dan mengirimkannya ke Hizbullah.

Badan Keamanan Nasional Bulgaria (SANS) kemudian mengatakan perusahaan tersebut tidak ada hubungannya dengan pengiriman bahan peledak. Namun polisi Oslo mengatakan mereka akan menyelidikinya terlebih dahulu.

Norta Global, yang didirikan pada April 2022 oleh Rinson Jose, melaporkan tahun lalu bahwa US$725.000 (sekitar 10 miliar) akan digunakan di luar Uni Eropa.

Perusahaan tersebut mengatakan kepada surat kabar Verdens Gang pekan lalu bahwa Jose telah melakukan perjalanan ke luar negeri sejak 17 September dan tidak dapat dihubungi.

Pengguna menyebarkan pager dan walkie-talkie di pasar yang ramai dan di pemakaman di Beirut, Lebanon.

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengatakan pada hari Jumat bahwa meledakkan perangkat komunikasi seluler semacam itu merupakan kejahatan perang.

Kiriman serupa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *