Jakarta, prestasikaryamandiri.co.id – Wakil Menteri Keuangan Tomas Giwandono menegaskan pemerintah akan melanjutkan dua program prioritas nasional pada tahun 2025, yakni pembangunan Ibukota Negara Republik Indonesia (IKN) dan Pangan Gizi Gratis (MBG). Kedua program ini sama-sama fokus agar program makan gratis bergizi tidak menghambat perkembangan IKN.
“Ini akan berjalan dua arah, tidak ada yang akan menjadi yang kedua, kira-kira seperti itu,” kata Thomas dalam keterangan resminya, Minggu (18/8/2024).
Pemerintah juga menyiapkan anggaran sebesar Rp71 triliun untuk program pangan bergizi gratis yang selanjutnya akan dikelola oleh lembaga baru yakni Badan Pangan. Sedangkan pemerintah mengalokasikan 143,1 miliar untuk program pengembangan IKN. Namun anggaran IKN ini tetap merupakan anggaran utama atau asli.
“Jadi memang harus saya tekankan, makanan bergizi gratis itu punya tiga tujuan, yaitu SDM yang lebih tinggi dan cerdas, serta UMKM yang lebih berdaya. Jadi secara ekonomi akan ada multiplier effect,” kata Thomas.
Selain itu, pemerintah juga mewaspadai risiko geopolitik dan perekonomian global saat ini, seperti perang di Ukraina dan Rusia, gejolak di Timur Tengah, dan kondisi perekonomian global yang bergejolak.
“Jadi ini adalah risiko-risiko yang patut diwaspadai, namun terkait dengan ketahanan perekonomian Indonesia.” Pertumbuhan ekonomi kami sejauh ini cukup baik dan kami menargetkan 5,2% tahun depan. “Jadi itu mencerminkan ketahanan kita,” jelas Thomas.
Sementara itu, Menteri Keuangan Sri Muljani Indrawati mengatakan pemerintah mengalokasikan Rp71 triliun untuk program pangan bergizi gratis RAPBN 2025.
“Tujuannya untuk melahirkan anak cerdas. “Hal ini juga menyoroti dampak multilateral terhadap perekonomian daerah, yaitu UMKM menjadi berdaya dan perekonomian daerah dapat bergerak,” kata Sri Muljani.