Jakarta, prestasikaryamandiri.co.id – Saham Wall Street Amerika Serikat (AS) melemah pada perdagangan Kamis (30/5/2024). Itu karena saham Salesforce mencatatkan hari terburuknya dalam dua dekade. Selain itu, para pedagang juga menunggu rilis data utama inflasi AS.
Hingga CNBC International Jumat (31/5/2024), Dow Jones Industrial Average turun 330,06 poin atau 0,86% menjadi 38.111,48. Sementara itu, S&P 500 terkoreksi 0,6% menjadi ditutup pada 5.235,48 dan Nasdaq turun 1,08% menjadi 16.737,08 mencerminkan pelemahan sektor teknologi.
Saham Salesforce turun 19,7 persen setelah meleset dari ekspektasi laba kuartal pertama dan memberikan prospek yang lemah, menandai sesi terburuknya sejak tahun 2004.
Saham Nvidia juga turun lebih dari 3%, membukukan perdagangan negatif pertama sejak laporan pendapatan minggu lalu. Saham Microsoft turun lebih dari 3 persen dan merupakan hari terburuk sejak Oktober.
Penurunan ini menyeret indeks-indeks utama lebih rendah karena kuatnya pengaruh perusahaan-perusahaan di pasar sehingga menutupi kekuatan sektor-sektor lain. Misalnya, meskipun S&P 500 mengalami penurunan secara keseluruhan, lebih dari 360 saham anggotanya menguat. Sedangkan Russell 2.000 menguat 1 persen.
Pergerakan pada hari Kamis ini terjadi di tengah minggu yang sulit karena perdagangan yang dipersingkat karena hari libur. S&P 500 turun sekitar 1,3 persen, sedangkan Nasdaq Composite kehilangan 1,1 persen, menempatkan keduanya di jalur yang tepat untuk mengakhiri kenaikan beruntun lima minggu mereka. Dow turun lebih dari 2 persen, menandai kerugian minggu kedua berturut-turut.
Para pedagang kini menunggu rilis laporan indeks harga Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE), ukuran inflasi pilihan The Fed, pada Jumat (31/05/2024). Perkiraan Dow Jones untuk inflasi bulan April diperkirakan sebesar 2,7%, jauh di atas target bank sentral sebesar 2%.