Jakarta, prestasikaryamandiri.co.id – Mengasuh anak tiri menjadi salah satu tantangan yang dihadapi banyak orang tua. Menjadi ayah tiri berarti Anda bertanggung jawab untuk menjamin kebutuhan dasar anak Anda seperti makanan, pakaian, pendidikan dan kesehatan.

Memberi kepada anak tiri tidak hanya sekedar memberikan materi saja, namun juga memberikan perhatian, kasih sayang dan waktu. Anak tiri membutuhkan perhatian dan kasih sayang yang sama seperti anak kandung, sehingga orang tua tiri harus bisa memberikan perhatian yang sama.

Hal ini dapat dilakukan dengan meluangkan waktu bersama anak seperti bermain, berbincang, dan berbagi cerita. Namun apakah wajib memberikan nafkah kepada anak tiri?

Menurut hukum Islam, menghidupi anak tiri adalah wajib bagi orang tua yang berwibawa. Kewajiban memberikan nafkah kepada anak tiri tidak hanya berlaku bagi orang tua yang memiliki hubungan biologis dengan anak tersebut, namun juga bagi orang tua yang mempunyai wewenang untuk mengasuh anak tersebut.

Menafkahi keluarga adalah tugas kepala keluarga. Berbagai ayat dan hadis membenarkan hal ini. Diantaranya, firman Allah terdapat dalam surat al-Baqarah ayat 233.

وَعَلى المَولُودِ لُ رِرزُهُنَ وَكَسَتُُهُنّ بِالمَعْرُوفِ

Artinya : tugas ayah memberi makan dan memberi pakaian kepada ibu. (Albakhara: 233).

Dan memberi nafkah mengandung keutamaan dan keutamaan besar yang kembali kepada kepala keluarga. Nabi SAW bersabda:

Insya Allah

Artinya: dinar yang kamu sumbangkan di jalan Allah, dinar yang kamu sumbangkan untuk memerdekakan para budak, dinar yang kamu sumbangkan kepada fakir miskin, dinar yang kamu belanjakan untuk keluargamu, pahala yang paling besar adalah dinar yang kamu belanjakan untuk dirimu sendiri. keluarga. (KUHPerd.Muslim No.995).

Seorang suami mempersiapkan istrinya dengan memperhatikan adat istiadat pergaulan sesuai dengan kemampuannya. Demikian pula ia mempunyai kewajiban untuk menafkahi anak-anaknya, apalagi jika anak-anak tersebut belum mampu bekerja dan belum mempunyai harta benda yang dapat memenuhi kebutuhannya.

Kewajiban ini berlaku karena anak tiri berhak atas kehidupan yang adil dan adil serta berhak atas pendidikan dan pelatihan sesuai dengan sarana dan kemampuannya. Oleh karena itu, menghidupi anak tiri merupakan salah satu kewajiban yang harus dipenuhi oleh orang tua.

Orang tua tiri berharap untuk memberikan perhatian dan kasih sayang yang nyata kepada anak tirinya serta memastikan bahwa mereka menerima pendidikan dan kebutuhan dasar yang layak. Dengan begitu, anak tirinya dapat tumbuh menjadi individu yang beriman, berakhlak mulia, dan berguna bagi masyarakat.

Kiriman serupa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *