Balikpapan, prestasikaryamandiri.co.id – Kiper timnas putri U-17 asal Kota Balikpapan, Kalimantan Timur bernama Edelweiz Auradiva (14) dinyatakan gagal saat mengikuti seleksi peserta didik baru (PPBD) salah satu SMK negeri. sekolah. Orang tua pun menyerah dan berniat untuk tidak melanjutkan pendidikan putrinya meskipun dia sukses secara internasional.

Edelweiz Auradiva, gadis 14 tahun kelahiran Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, menjadi satu-satunya gadis daerah Kota Balikpapan yang mampu bermain sebagai penjaga gawang Timnas Wanita U-17 di Piala Asia 2024.

Edelweiz merupakan salah satu atlet berprestasi yang telah meraih berbagai prestasi tidak hanya di tingkat kota atau provinsi, namun juga di tingkat nasional dan internasional.

Namun siapa sangka dengan banyaknya prestasi yang telah diraihnya di usia yang begitu muda, ia tetap tidak akan mampu memajukan perjalanan pendidikannya.

Puluhan medali, ijazah, dan piala yang diperolehnya selama ini rupanya gagal lolos dalam seleksi PPDB siswa berprestasi di salah satu SMK negeri di kota Balikpapan itu.

Para orang tua pun kecewa karena berbagai keberhasilan yang diraihnya tidak mampu mengantarkan Edelweiz melanjutkan pendidikannya di sekolah kejuruan pilihannya.

Ayah Edelweiz, Dedi Ahmad mengaku berusaha semaksimal mungkin untuk mendaftarkan putrinya ke sekolah vokasi sesuai keinginannya. Namun hingga batas waktu pendaftaran, Edelweizz masih belum diterima melalui proses PPDB sekolah.

Bahkan, Edelweiz mendapat surat rekomendasi langsung dari PSSI Pusat dan Koni Kaltim sebagai bukti bahwa para pelajarnya berprestasi di cabang olahraga sepak bola putri.

“Iya aku coba lagi, aku mau pulang, besok aku coba lagi di SMK Negeri 1, aku mau daftar lagi, aku minta, tapi tetap tidak bisa masuk, padahal hari itu adalah hari terakhir. hari pendaftaran pak, ini sudah ada” Surat referensi dari Koni Kaltim, adakah solusi untuk menuju kesana?” jawab WA. Saya tidak bisa menemukan jalan sukses, hanya jalan biasa saja,” kata Dedi kepada prestasikaryamandiri.co.id saat ditemui di kediamannya kawasan Jalan Gunung. Tembak, Kabupaten Balikpapan Timur, Rabu (3/7/2024) sore.

Setelah mengetahui dirinya tidak lolos seleksi Jalur Sukses PPDB, orang tuanya menyerah dan mempertimbangkan untuk tidak menyekolahkan Edelweiz ke sekolah tersebut.

“Iya, aku tidak bisa, itu saja nak. Sebenarnya aku berpikir sebaiknya aku tidak pergi ke sekolah. Kami hanya bisa berlatih. Jadi itu tidak menggangguku lagi. Itu artinya aku menyerah, menurutku tidak apa-apa jika aku tidak bersekolah, aku hanya ingin tahu apakah aku bisa pergi ke sekolah yang dekat agar kita bisa terus berlatih bersamaku.

Sementara itu, Edelweiz terpaksa melanjutkan pendidikan profesinya di Kota Samarinda, Kalimantan Timur, fokus pada pelatihan untuk terus meningkatkan prestasinya.

“Tahun ini dia salah satu tim perwakilan Piala Asia. Piala Asia ini internasional ya. Balikpapan U-17 jadi kiper satu-satunya dan meski kiper kedua, kemarin dia bermain melawan Korea. Menurut saya, “Iya harusnya buat Balikpapan kebanggaan, tapi kalau Balikpapan tidak bangga, itu kebanggaan buat saya saja,” tutupnya.

Kiriman serupa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *