JAKARTA, prestasikaryamandiri.co.id – Loyalis Jokowi R Haidar Alwi menilai penunjukan Polri sebagai kementerian sebagai upaya politik untuk melemahkan kehadiran Polri, kata pengamat militer dan pertahanan Connie Rahakundini Bakri. Sebab, usulan tersebut membuat kepolisian negara lebih rentan terhadap campur tangan pejabat pemerintah atau elite politik.
“Usulan desentralisasi Polri dapat melemahkan Polri dari lembaga eksekutif dan yudikatif yang ada saat ini dan menjadikannya badan administratif yang rentan terhadap campur tangan pejabat politik. Padahal kepolisian negara adalah lembaga penegak hukum. “Tidak boleh ada campur tangan seperti Mahkamah Agung dan kejaksaan,” ujarnya. kata Alvi kepada wartawan, Selasa (21/05/2024).
Alvi mengatakan usulan tersebut meniadakan amanat reformasi dan merupakan kemunduran lain. Tidak hanya itu, konstitusi dan undang-undang akan diubah, karena memerlukan waktu dan tenaga untuk melaksanakan usulan tersebut.
“Penempatan organisasi kepolisian di bawah yurisdiksi kementerian mempersempit ruang lingkup kegiatan dan layanan pemeliharaan keamanan dan ketertiban organisasi kepolisian, serta menghambat penegakan hukum dan pelayanan kepada masyarakat. Sebab, semakin panjang rantai kepolisian, maka semakin lambat pula proses pengambilan keputusan strategis. ucap Alvi.
Alvi menegaskan, meski di posisi Presiden, kinerja Polri saat ini semakin membaik. Hal ini terlihat dari tingkat kepuasan dan kepercayaan masyarakat terhadap organisasi Polri pada akhir tahun 2023 yang tinggi, versi Indeks Politik sebesar 76,4%, dan versi riset Kompas sebesar 87,8%.
Lebih lanjut, Alvi mengatakan pemilu 2024 terselenggara dengan lebih aman dan damai dibandingkan tahun 2019, yang merupakan keberhasilan terbesar organisasi kepolisian Tanah Air. Secara umum, fakta adanya tiga pasangan yang mencalonkan diri pada Pilpres 2024 mungkin akan semakin memecah belah masyarakat.
Menurutnya, polisi merupakan perekat bangsa yang multiras, multietnik, dan multiagama, mampu meredam gejolak sosial, meredam ekstremisme saat pemilu, serta menekan intoleransi dan terorisme.
“Kedudukan Polri di bawah presiden saat ini sangat cocok untuk Indonesia, kita tidak perlu melibatkan negara lain karena jati diri bangsa. Polri harus diperkuat sebagai organisasi yang mengabdi, mengayomi, dan mengayomi masyarakat Indonesia. , tidak melemah,” ujarnya.