Cianjur, prestasikaryamandiri.co.id – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Cianjur merilis data terkini banjir, tanah longsor, dan tanah longsor yang terjadi di Cianjur pada 3-4 Desember 2024. Dilaporkan 3.098 rumah rusak akibat bencana di Sianjur.

Rinciannya, rusak berat sebanyak 701 rumah, rusak sedang 835 rumah, dan rusak ringan 1.562 rumah.

Sejauh ini, Dinas Perumahan dan Permukiman (Disperkim) Provinsi Cianjur masih terus melakukan pendataan terhadap rumah-rumah yang terdampak bencana. Asep Kusmana Wijaya, Kepala Eksekutif BPBD Kabupaten Cianjur, memperkirakan jumlah rumah yang terdampak bencana kemungkinan akan bertambah. 

“Pemerintah akan memberikan bantuan insentif kepada seluruh warga yang terkena dampak.” Bantuan ini mencakup warga yang perlu direlokasi maupun yang tetap berada di lokasi semula. Rumah dengan kerusakan berat akan mendapat Rs 60 lakh, rumah dengan kerusakan sedang akan mendapat Rs. 30 juta dan yang mengalami kerusakan ringan akan mendapat Rp 15 juta. 

Untuk rumah warga yang masuk zona merah atau harus pindah, pemerintah masih menunggu hasil penyelidikan Badan Geologi.

“Jika ada hasilnya, kami akan segera berkoordinasi dengan pihak desa dan pemerintah kabupaten untuk menentukan lokasi relokasi karena harus di tempat yang aman,” ujarnya.

Sementara jumlah pengungsi akibat bencana hidrometeorologi di Kabupaten Cianjur Selatan terus bertambah hingga 4.061 jiwa dari 1.309 KK.

Ribuan pengungsi di Cianjur tersebar di 14 kabupaten terdampak yaitu Agrabinta, Kampaka, Kampakamulya, Cibinong, Ciyati, Chikadu, Kadupandak, Leles, Naringgul, Pagelaran, Pasirkuda, Sindangbarang, Sukanagara, Takokak dan Tanggeung.

“Jumlahnya bertambah karena laporan yang masuk dilaksanakan secara bertahap, bukan karena ada bencana lagi. “Jumlah pengungsi akan terus kami periksa untuk memastikan validitas datanya,” jelasnya.

Bencana di Cianjur juga menyebabkan kerusakan infrastruktur. Sebanyak 358 titik jalan, 67 irigasi, dan 47 jembatan rusak. Fasilitas umum yang terdampak meliputi 81 tempat ibadah dan lima fasilitas kesehatan.

BPBD bersama instansi terkait terus melakukan pendataan dan pendampingan terhadap pengungsi. “Kami fokus pada upaya pemulihan dan memastikan kebutuhan dasar para pengungsi di Chianjur terpenuhi,” ujarnya.

Kiriman serupa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *