Banyumas, prestasikaryamandiri.co.id – SPP Tunggal (UKT) Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto dinilai mahal sehingga calon mahasiswa memilih mengundurkan diri.

Jeje, mahasiswi kesehatan masyarakat berusia 17 tahun asal Pandeglang, mengatakan orang tuanya keberatan dengan biaya UKT 2024 yang dikenakan Rp 19,8 juta. Gaji orang tuanya yang berprofesi sebagai PNS tidak cukup untuk membiayai kuliahnya.

Orang tuaku sangat keberatan, kakakku hanya menyuruhku mundur, kata ibuku aku benar-benar tidak sanggup untuk membayar gaji orang tuaku yang di bawah 10 juta rupiah, tidak ada yang memberhentikan adikku kuliah dan kakakku” Saya juga mempunyai kebutuhan khusus. , itu benar-benar membutuhkan biaya yang besar”.

Jeje menjelaskan, salah satu alasan memilih Unsoed karena pendanaan UKT untuk kurikulum kesehatan masyarakat 2023 masih terjangkau.

Pada tahun 2023, UKT program ini mencapai puncaknya sebesar Rp 5,5 juta, namun kini meningkat menjadi Rp 19,8 juta, belum termasuk biaya hidup selama tinggal di Purwokerto dan biaya lainnya.

“Kalau tidak terjatuh, saya lebih memilih mundur dari Unsoed. Sekarang saya sudah mulai mencari tempat pribadi yang UKT-nya berada di bawah Unsoed,” ujarnya.

Sementara itu, Badan Mahasiswa (BEM) Unsoed Purwokerto mengungkapkan kekhawatirannya terhadap kenaikan UKT 2024, tidak hanya dari nilai nominalnya yang besar, tetapi juga dari publikasi langsungnya.

“Responnya miris karena kita melihat UKT melonjak tinggi. Presiden BEM Unsoed Maulana Ihsanul Huda, Kamis: “Pemberitaan media tidak besar.

Menurut Maulana, informasi sekunder UKT baru bisa diperoleh pada hari kedua pendaftaran online. Namun penetapan penerbitan UKT melalui Peraturan Rektor yang ditandatangani Rektor pada tanggal 4 April 2024.

“Bisa dibilang ini seperti penembakan. Saat masuk, mahasiswa baru belum mengetahui apa tujuan pertama, UKT, apa tujuan kedua, dan kelompok terakhir apa. Jadi menurut kami ini adalah bentuk perundungan yang dilakukan oleh para pelaku. rektor kepada mahasiswa,” ujarnya.

Menanggapi permintaan tersebut, UKT BEM Unsoed mencoba menemui Rektor untuk membicarakan hal tersebut. Namun Rektor masih belum ditemukan.

Rencananya pada Jumat (26/04/2024) BEM dan mahasiswa akan duduk bersama Rektor.

“BEM mengirimkan surat kepada Rektor untuk menerima audiensi pada hari Jumat pukul 13.00 di paviliun PKM, duduk bersama dan mendengarkan langsung penjelasan Rektor,” kata Maulana.

Kiriman serupa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *