Jakarta, prestasikaryamandiri.co.id – Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta telah memberikan klarifikasi terkait dugaan plagiarisme tesis program doktor Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) RI, Bahlil Lahadalia. Diketahui, Bahlil mendapat gelar doktor dari Universitas Indonesia (UI).
Bahlil menerima gelar doktor dari program pascasarjana Kajian Strategis dan Global UI, Depok, setelah mempertahankan tesisnya yang berjudul “Kebijakan, Kelembagaan dan Tata Kelola dalam Penenggelaman Nikel yang Berkeadilan dan Berkelanjutan di Indonesia” pada sidang terbuka Rabu (16/10/2024). ).
Namun muncul kontroversi terkait hasil skripsi Bahlil yang disebut-sebut lebih dari 95% plagiat jika dilihat di laman Turnitin. Hasil skripsi tersebut konon berasal dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Dosen UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Maila Dinia Husni Rahiem mengatakan nilai Turnitin sebesar 95% tidak benar. Diungkapkan pula hasil sebenarnya dari Turnitin dengan hasil kemiripan sebesar 13%.
“Keaslian skripsi Pak Bahlil kami verifikasi melalui akun Turnitin kampus dan ditemukan hasil kemiripan sebesar 13%. Namun dokumen tersebut tidak langsung dihapus dan disimpan di repositori Turnitin kampus,” kata Maila, seperti dikutip dari pejabat tersebut. situs web. di UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, Minggu (20/10/2024).
Lanjutnya, setelah dilakukan pemeriksaan ulang, sistem mendeteksi kemiripan 100%, karena file tersebut terdaftar di database Turnitin sebagai dokumen resmi. Ia mengatakan, kondisi tersebut membuat Bahlil seolah-olah menjiplak karya mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Hal ini terjadi karena skripsi Pak Bahlil diunggah ke repositori Turnitin dan dianggap sebagai dokumen terdaftar. Ketika lima orang dari universitas berbeda memeriksanya kembali, mereka menemukan hasil kesamaan antara 95% hingga 100%. Hasil tes ini kemudian disebar di media sosial. jaringan dan semakin memperkuat kesalahpahaman ini,” katanya.
Ia mencontohkan, setelah hasil uji resmi, nilai kemiripan skripsi Bahlil adalah 13%.
Nilai tersebut berada di bawah ambang batas yang diterima untuk skripsi, yaitu antara 15 hingga 30 persen, tergantung kebijakan masing-masing universitas, sehingga tidak ada indikasi plagiarisme pada skripsi tersebut, ujarnya.
Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah juga menekankan pentingnya kehati-hatian dalam menyebarkan informasi agar tidak menimbulkan hoaks dan fitnah. Pengguna Turnitin harus hati-hati memilih pengaturan yang benar, terutama untuk dokumen pengujian, untuk menghindari kesalahan dalam penilaian.
Menyadari kesalahan tersebut, Guru Besar yang juga merupakan mahasiswa S3 ini segera bekerja sama dengan pihak perpustakaan untuk mempercepat penghapusan materi dari gudang Turnitin, sehingga menjaga kredibilitas kampus dan pihak terkait, tutupnya.