Jakarta, prestasikaryamandiri.co.id – Uni Eropa (UE) akhirnya melakukan sedikit penyesuaian dengan menghapus tarif kendaraan listrik dari China. Setelah mengevaluasi pemahaman berbagai perusahaan yang terlibat, Uni Eropa memberikan beberapa konsesi.
Menurut Arena AV, pada Jumat (28/6/2024), Uni Eropa awalnya mengenakan tarif antara 17,4% hingga 38,1% terhadap berbagai produsen kendaraan listrik China, seperti SAIC Motor Corp, Geely Automobile Holdings Ltd, dan Direkomendasikan oleh BYD .
Setelah peninjauan tersebut, Uni Eropa sedikit menurunkan angkanya dari 17,4 menjadi 37,6 persen. Namun, pembaruan tarif masih memberikan beban yang signifikan pada produsen mobil Tiongkok.
Tarif yang direvisi akan berlaku sementara mulai tanggal 4 Juli 2024 dan akan berakhir pada bulan November 2024 jika negosiasi antara otoritas Tiongkok dan Uni Eropa gagal.
Pajak impor yang tinggi ini awalnya diberlakukan karena Uni Eropa jelas-jelas mendukung pemerintah Tiongkok dalam bentuk subsidi yang pada akhirnya menciptakan persaingan tidak sehat. Dukungan ini memungkinkan merek Tiongkok menurunkan harga untuk bersaing dengan kendaraan listrik global.
Namun, Tiongkok sangat menentang tarif tersebut dan menyebut sikap UE sebagai langkah proteksionis. Tiongkok mendesak UE untuk menyelesaikan perselisihan tersebut melalui dialog dan konsultasi.