Jakarta, prestasikaryamandiri.co.id – Dua pekerja PT Indonesia Tsingshan Iron and Steel (ITSS) di Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah (Sulteng) mengalami luka bakar akibat ledakan di tungku peleburan nikel. Kedua petugas tersebut adalah Jekmaryono dan Yudaralan.
Demikian informasi yang diterima prestasikaryamandiri.co.id dari orang dalam, Jumat (14/6/2024). Berdasarkan laporan, saat itu kedua korban sedang melakukan operasi sinkronisasi logam dingin di kolam darurat di bawah tungku 41.
“Di luar sumur darurat setelah dihembuskan dan dipotong menjadi udara dingin tiba-tiba (smelter) meledak saat mendinginkan air di dekat sumur darurat,” tulis keterangan tersebut.
Kedua korban terbakar karena berada di sebelah barat sumur darurat. “Jekmaryono dan Yudaralan-lah yang langsung menyalakan api, berdiri di sebelah barat mata air yang tiba-tiba.”
Rekan kerja korban yang mengetahui kejadian tersebut menghubungi petugas untuk pergi. Beberapa saat kemudian, kedua korban dibawa ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan perawatan.
“Li Yinhui, seorang pekerja dari Hebei Tiongkok segera memberi tahu staf yang bertugas setelah melihatnya dan menghubungi kendaraan untuk membawanya ke rumah sakit untuk perawatan.”
Informasi yang kami terima, kecelakaan terjadi tadi malam, pukul 22.00 WITA, Kamis (13/6/2024).
Sebelumnya, hal serupa terjadi pada Minggu (24/12/2023) sekitar pukul 05.30 WITA. Pelestarian tanur tiup di PT ITSS berlangsung di lantai dua dan tiga gedung manufaktur PT ITSS.
Saat itu dilaporkan ada 59 orang yang meninggal dunia. 21 di antaranya tewas dan 38 sisanya luka berat.
Korbannya 13 orang tenaga kerja Indonesia, sedangkan 8 orang lainnya merupakan tenaga kerja asing (TKA) asal China. Sementara itu, polisi menetapkan dua pekerja asing asal Tiongkok sebagai tersangka ledakan.